Rambu peringatan jalan rusak terlihat di Jl Embarkasi Haji, Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Selasa (5/3/2013) siang. (JIBI/SOLOPOS/Mahardini Nur Afifah)
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Kepala UPTD PU Kecamatan Ngemplak, Sriyono, kepada Solopos.com mengungkapkan pemasangan rambu ini selain bertujuan untuk meningkatkan antisipasi pengguna jalan juga dilaksanakan sesuai amanat UU No 22/2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
“Kami diberi instruksi dari DPU ESDM Boyolali [Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral] untuk melaksanakan amanat undang-undang. Di undang-undang disebutkan kalau Pemerintah belum bisa membenahi jalan, wajib membuat antisipasi dengan rambu. Jadi kami memasang rambu darurat di 12 titik,” paparnya.
Staf Bina Marga UPTD PU Kecamatan Ngemplak, Djoko Sardjono, mengemukakan pemasangan rambu tersebut dikonsentrasikan ke enam ruas jalan di Ngemplak yang kondisinya rusak akibat lalu-lintas kendaraan tonase berat.
“Dulu aktivitas lalu-lintas muatan berat untuk pembangunan jalan tol di Ngemplak berjalan selama 24 jam/hari. Ini yang membuat jalan di sekitar sini rusak. Padahal kondisi jalan sebelum adanya proyek pembangunan jalan tol di sini masih cukup bagus,” ungkapnya.
Meskipun hingga saat ini kerusakan kondisi sejumlah ruas jalan di Ngemplak belum menimbulkan korban jiwa, menurut Djoko, melalui pemasangan rambu ini diharapkan tingkat kewaspadaan pengguna jalan lebih meningkat.
Djoko mengungkapkan kondisi jalan yang paling parah saat ini di Kecamatan Ngemplak adalah ruas jalan Desa Giriroto-Nogosari.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
