Soloraya
Kamis, 7 Maret 2013 - 04:51 WIB

JALAN RUSAK: Baru Dua Bulan Diperbaiki, Jalan Sudah Bolong-Bolong

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pengendara sepeda motor melintasi jalan di sebelah utara Pasar Bugel, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, yang rusak cukup parah. Kerusakan jalan terjadi dari perlintasan rel kereta api di sebelah barat pasar hingga perbatasan antara Desa Bugel-Desa Kawangwuni. (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

Seorang pengendara sepeda motor melintasi jalan di sebelah utara Pasar Bugel, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, yang rusak cukup parah. Kerusakan jalan terjadi dari perlintasan rel kereta api di sebelah barat pasar hingga perbatasan antara Desa Bugel-Desa Kawangwuni. (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

SUKOHARJO — Sejumlah warga dan pengguna jalan mengeluhkan jalan rusak yang berada di sebelah utara Pasar Bugel, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Kerusakan jalan terjadi dari perlintasan rel kereta api di sebelah barat pasar hingga perbatasan antara Desa Bugel-Desa Kawangwuni.
Advertisement

Salah satu warga yang bertempat tinggal di sekitar pasar, Mulyadi, mengatakan berkali-kali jalan di Bugel itu rusak. Padahal sudah berkali-kali pula jalan tersebut diperbaiki. “Dua bulan yang lalu jalan yang berlubang ditambal, tapi sekarang sudah rusak lagi. Bekas perbaikan jalan juga masih ada,” ujar Mulyadi kepada Solopos.com.

Ia mengatakan, setiap pagi dan sore hari jalan tersebut ramai dilalui oleh anak-anak sekolah dan para pekerja pabrik di Telukan, Kecamatan Grogol. Selain itu, imbuh Mulyadi, jalan tersebut juga sangat strategis untuk jalur alternatif perjalanan dari Grogol menuju Polokarto, Mojolaban, Karanganyar maupun sebaliknya.

Ia memperkirakan jalan tersebut rusak lagi lantaran sering dilalui oleh truk-truk bertonase berat. Selain itu kondisi cuaca yang masih hujan juga turut mempengaruhi rusaknya jalan.

Advertisement

Salah satu pengguna jalan, Kartini, mengaku waswas ketika mengendarai sepeda motor di jalur alternatif antarkecamatan tersebut. Terlebih lagi saat berpapasan dengan kendaraan berat seperti truk dari arah yang berlawanan. “Lebih baik berhenti dulu dan membiarkan truk lewat, karena jalannya sempit. Kadang kendaraan berat tidak mau mengalah dan menyerobot jalur kendaraan lain yang berlawanan arah,” terang Kartini.

Kartini mengatakan, hampir setiap hari ia melewati jalan tersebut dengan membawa barang dagangannya berupa plastik. Ia mengirimkan tas plastik ke beberapa toko kelontong di Grogol, Sukoharjo Kota, Polokarto dan Mojolaban. Ia berharap agar jalan-jalan yang rusak bisa segera diperbaiki sebelum memakan korban karena kecelakaan yang disebabkan oleh jalan yang rusak

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif