SOLOPOS.COM - Jalan di utara Balai Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali rusak parah. Foto diambil Rabu (18/12/2013). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Ruas jalan yang menghubungkan Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak ke utara sampai Desa Ketitang, Kecamatan Nogosari, Boyolali rusak parah di beberapa bagian. Kerusakan parah di antaranya terdapat di sebagian jalan di Dibal dan Desa Manggung, Kecamatan Ngemplak.

“Kerusakan jalan ini sudah satu tahun lebih dan dampaknya luas. Di antaranya membahayakan para pengguna jalan, sebab kendaraan yang melintas di tempat itu harus zigzag menghindari lubang menganga di beberapa tempat,” ujar Kepala Desa Manggung, Marsono ketika ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu (18/12/2013).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menurut dia hampir setiap musim hujan, banyak anak-anak sekolah yang busana mereka kotor terkena cipratan air di kubangan jalan yang terlindas kendaraan. Akibatnya pakian putih yang mereka kenakan terkena cipratan air dan lumpur.

Dia menambahkan kerusakan jalan juga mengganggu kelancaran perekomian kawasan setempat yang merupakan kawasan industri mebeler. Karena angkutan barang-barang hasil produksi para pengrajin menjadi terganggu.

Hal lain yang memicu cepatnya kerusakan jalan di wilayahnya diduga karena banyaknya truk bermuatan melebihi kekuatan beban jalan yang diizinkan. Akibatnya kerusakan jalan terjadi di berbagai tempat.

“Setiap hari jalan ini tidak pernah sepi dari truk-truk pengangkut pasir dari berbagai daerah yang muatannya cukup berat. Selain truk-truk berpelat nomor polisi AD [Soloraya], truk asal luar kota dengan pelat nomor polisi K seperti Grobogan, Pati, Kudus dan sebagainya yang mengangkut pasir juga banyak lewat jalan ini,” ugkap dia.

Terkait kerusakan jalan tersebut Marsono mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melaporkannya kepada yang berwenang. Sebab kerusakan tersebut dinilai mendesak segera diperbaiki.

Sementara itu salah seorang warga setempat Iman, 52, mengatakan jalan di Manggung sering kali rusak. Diduga hal itu akibat korakter tanah yang labil. Sehingga jika aspal jalan diperbaiki, tak lama kemudian banyak yang pecah.

Namun jalan yang diperbaiki dengan cor semen relatif lebih awet dibanding jalan yang diaspal. Apalagi datangnya musim penghujan seperti sekarang ini, kerusakan jalan aspal di kawasan tesebut tampak jelas.

Berdasar pantauan di lapangan arus lalu-lintas yang melintas di jalan rusak tersebut sering kali zigzag. Kendaraan yang melaju dari arah selatan ke utara sering kali mepet ke kanan sehingga memenuhi jalan atau sebeliknya. Akibatnya kendaraan yang melaju dari arah berlawanan kadang harus berhenti menunggu giliran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya