Soloraya
Jumat, 22 Februari 2019 - 09:00 WIB

Jalan Rusak di Boyolali Keluhan Utama Warganet

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI – Kondisi jalan rusak di Boyolali, Jawa Tengah, terus menjadi keluhan. Warganet mengeluhkan hal tersebut melalui media sosial. Salah satu kerusakan cukup parah terlihat di jalan menuju ke Waduk Cengklik, Boyolali.

Saat hujan deras turun, jalan raya menuju ke Waduk Cengklik berubah menjadi seperti kali. Banyaknya lubang yang menganga di sepanjang jalan menuju ke Waduk Cengklik jelas membahayakan pengendara. Saat hujan turun cukup deras, lubang itu tergenang air sehingga tidak terlihat dengan jelas.

Advertisement

Sejumlah warganet yang sering melintasi jalur tersebut berharap pemerintah segera membenahi jalan raya ke arah Waduk Cengklik. Menurut pengakuan sejumlah netizen, kondisi jalan tersebut memang telah lama rusak dan belum diperbaiki.

“Sudah lama itu, enggak diperhatikan sama pemerintah setempat,” komentar M Nur Makhin melalui akun Facebook Solopos.com, Selasa (19/2/2019).

“Hampir tiga tahun tidak dibenahi. Saya tiap hari lewat situ, dari pertengahan tahun 2016 sampai sekarang tidak diperbaiki. Katanya akhir tahun kemarin sudah dianggarkan awal 2019 mau diperbaiki. Tapi, ini sudah Februari loh,” imbuh Vita Zullia.

Advertisement

Jalan rusak di Boyolali menjadi salah satu masalah yang paling sering dikeluhkan warganet. Bukan hanya menuju Waduk Cengklik, ruas Jalan Nogosari-Kalioso di Desa Ketitang, Nogosari, Boyolali, juga rusak parah. Sejumlah ruas jalan tampak berlubang dengan kondisi aspal pecah.

Kondisi ini cukup riskan bagi pengguna jalan. Pasalnya pengendara sepeda motor cenderung mencari jalan yang lebih halus sehingga kerap dijumpai pengguna sepeda motor yang berjalan tidak sesuai lajur. Jika di sisi timur terpantau lubang pengendara akan mencari lajur barat meskipun melanggar markah jalan. Padahal, jalan tersebut belum genap lima tahun diperbaiki.

Sudah lama rusaknya. Besinya menakutkan kalau sampai terkena pengendara sepeda motor,” komentar Hannan Warsito.

Advertisement

“Lima tahun? Terendam air hujan, apalagi banjir dua musim saja sudah bolong-bolong. Kelihatan sekali modus?” lanjut Piron Ginting.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif