SOLOPOS.COM - Sebuah lubang besar terbentuk di tengah jalan tepatnya di Jl. Simo-Kalioso, Desa Temon, Kecamatan Simo, Boyolali. Foto diambil, Senin (2/12/2013). ( Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

 Sebuah lubang besar terbentuk di tengah jalan tepatnya di Jl. Simo-Kalioso,  Desa Temon, Kecamatan Simo, Boyolali. Foto diambil, Senin (2/12/2013). ( Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)


Sebuah lubang besar terbentuk di tengah jalan tepatnya di Jl. Simo-Kalioso, Desa Temon, Kecamatan Simo, Boyolali. Foto diambil, Senin (2/12/2013). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI–Jl. Simo-Kalioso sepanjang 3 kilometer (km) yang melintasi Desa Bendungan dan Desa Temon Kecamatan Simo, Boyolali rusak parah. Kerusakan menyebabkan kondisi jalan terlihat seperti nyaris terbelah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pantauan Solopos.com, di sepanjang lokasi kerusakan jalan, kerusakan paling parah  berada di ruas jalan Desa Temon. Kondisi jalan yang mengalami kerusakan adalah bagian badan jalan. Jalan tersebut membentuk lubang menganga yang cukup lebar dan memanjang  sehingga menyulitkan pengendara baik pengendara roda dua apalagi roda  empat.

Dengan kondisi jalan yang rusak, pengendara roda dua memilih mengendarai di sisi kanan jalan. Sementara, badan jalan yang mengelupas sering mengakibatkan kandas saat kendaraan roda empat melintas.

Kaur Umum Pemerintah Desa (Pemdes) Bendungan, Toriq, menyampaikan kondisi jalan yang rusak parah sering menimbulkan terjadinya kecelakaan. Terutama saat turun hujan. Pengendara sering tidak mengetahui bahwa di tengah jalan itu ada lubang besar.

“Yang saya heran, hanya di sepanjang dua desa ini yang mengalami kerusakan. Mulai dari Bendungan ke timur sampai Temon rusak parah. Sementara, Temon ke timur, bahkan ke utara ke arah Desa Pojok, Nogosari, semua jalan sudah hotmix,” kata Toriq, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Senin (2/12/2013).

Menurut dia, jalan tersebut kali terakhir diperbaiki sekitar tahun 2009. Setelah itu belum ada perbaikan lagi, kecuali perbaikan yang sifatnya tambal sulam. Dia menuturkan, keinginan untuk memperbaiki jalan tersebut sudah sering diprogramkan pemerintah desa dalam rencana kerja anggarannya.  “Tetapi ini kan jalan kabupaten. Jadi semestinya perbaikan memakai anggaran penerimaan dan belanja daerah (APBD).”

Sebagai warga Bendungan, pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk infrastruktur jalan. Apalagi, menurut dia, Jl. Simo-Kalioso ini terbilang cukup ramai sebagai salah satu jalur alternatif ke arah timur.

Warga Desa Temon, Djon Marjono, juga sangat mengeluhkan kondisi jalan di sepanjang Desa Bendungan hingga Desa Temon. Pegawai negeri sipil (PNS) yang setiap harinya melakukan mobilitas melintas jalan tersebut merasa prihatin karena dengan kerusakan yang cukup parah itu tidak segera ada perbaikan. “Saya ingin ada perhatian dari pemerintah mengenai kondisi jalan di Simo terutama yang ke arah Kalioso.”

Djon juga menjelaskan kerap terjadi kecelakaan atau kendaraan terhenti akibat tidak bisa melintas medan yang rusak tersebut. Kondisi itu kerap menimpa kendaraan luar kota, yang tidak tahu kondisi jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya