Soloraya
Kamis, 18 Juni 2015 - 01:10 WIB

JALAN RUSAK KLATEN : Perbaikan Jalan Telan Rp40 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perbaikan jalan (Dok/JIBI/Solopos)

Jalan rusak Klaten akan diperbaiki. Pemkab menganggarkan Rp40 miliar untuk perbaikan jalan sepanjang tahun ini.

Solopos.com, KLATEN – Pemkab Klaten menganggarkan Rp40 miliar untuk perbaikan jalan sepanjang tahun ini. Khusus perbaikan jalan alternatif arus mudik 2015, diharapkan dapat dirampungkan H-7 Lebaran.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten, Sumarno, mengatakan perbaikan jalan di Kota Bersinar meliputi dua kegiatan, yakni peningkatan jalan dan pemeliharaan jalan. Total ruas jalan yang ditingkatkan kelasnya dan dipelihara lebih dari 30 ruas.

“Peningkatan jalan itu mengubah jalan beraspal menjadi jalan berbeton. Sedangkan, pemeliharaan hanya mencakup penambalan jalan berlubang. Untuk jalan-jalan alternatif mudik, seperti jalan arah Bayat ke utara, jalan utama di Wedi, dan jalan di Klaten bagian selatan segera dirampungkan H-7. Saat ini, sedang dimulai perbaikannya,” katanya kepada Solopos.com, Rabu (17/6/2015).

Sumarno mengatakan panjang jalan yang dikelola Pemkab mencapai 770 kilometer. Sekitar 40 persen di antaranya rusak. “Untuk peningkatan jalan, rata-rata sudah dimulai. Sedangkan pemeliharaan jalan sebentar lagi akan dimulai,” katanya.

Advertisement

Hal senada dijelaskan Kepala DPU Klaten, Abdul Mursyid. Ia mengatakan perbaikan jalur alternatif di Klaten menjadi prioritas utama. Hal itu guna melancarkan arus mudik Lebaran 2015.

“Semoga, sebelum Lebaran semuanya sudah selesai,” katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, salah satu jalan di Klaten yang mengalami peningkatan kelas yakni jalan lingkar barat Delanggu. Peningkatan jalan tersebut menghabiskan dana senila Rp7,7 miliar.

Advertisement

“Memang sudah sepantasnya jalur lingkar di Delanggu itu diperbaiki. Soalnya, rusaknya sudah parah. Kalau tidak segera diperbaiki, akan mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Selain itu dapat menyebabkan kerusakan pada shock-breaker kendaraan,” kata salah satu pengguna jalan di Delanggu, Raharjo, 35.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif