SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Puluhan warga Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, menggelar aksi demonstrasi mendesak Pemkab setempat segera memperbaiki Jl Raya Dibal, desa setempat, Minggu (7/2).

Desakan itu mereka lakukan karena sejumlah ruas di jalan yang selama ini digunakan sebagai jalur alternatif di wilayah itu dalam kondisi rusak parah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pantauan Espos di lokasi, Minggu, aksi yang diikuti berbagai kalangan, termasuk anak-anak dan orang tua itu dimulai sejak sekitar pukul 07.00 WIB. Dalam aksi tersebut, warga menanami ruas jalan yang berlubang dengan pohon pisang dan tanaman padi.

Hal itu sebagai bentuk protes warga lantaran jalan yang rusak parah tersebut tak kunjung diperbaiki, sehingga mereka menganggap jalan tersebut akan lebih baik bila dijadikan areal persawahan saja. Sebagian warga bahkan memasukkan ikan-ikan lele ke dalam lubang yang menganga di sejumlah titik jalan yang penuh dengan genangan air.

Warga juga menempelkan kertas-kertas bertuliskan antara lain Tolong kembalikan jalan kami yang dulu dan area perkebunan dan persawahan.

Menurut keterangan Ketua RT 01/RW VI, Heru Setiawan, kerusakan jalan tersebut sudah terjadi sejak tiga tahun terakhir ini. Selain dinilai mengganggu kenyamanan para pengguna jalan yang melintas di jalur alternatif Boyolali-Sragen tersebut, kerusakan jalan itu telah menelan korban kecelakaan karena banyaknya lubang.

“Dalam sepekan terakhir ini, bahkan sudah ada empat kecelakaan antara lain dialami oleh seorang pedagang sayuran, anak-anak sekolah dan mobil boks yang melintas,” ungkap Heru ketika ditemui Espos di lokasi, Minggu.

Dikemukakan Heru, permohonan perbaikan jalan dari warga secara resmi telah diajukan kepada Pemkab melalui jalur musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang), mulai dari tingkat dukuh hingga tingkat kabupaten. Namun perbaikan jalan tersebut, rupanya belum menjadi prioritas.

“Katanya sudah dibahas dan disetujui dalam Musrenbangkab, namun pelaksanaannya masih harus menunggu giliran,” imbuh Heru.

Heru mengakui jalan tersebut tidak banyak memberi manfaat secara ekonomi kepada warga asli yang bertempat tinggal di sekitar jalan. Namun menurutnya, dengan kondisi jalan yang rusak tentu akan merugikan para pengguna jalan yang kerap memanfaatkan jalur itu.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya