SOLOPOS.COM - Sejumlah warga menambal jalan berlubang di jalan alternatif Gemolong-Tanon dan Sidoharjo, Sragen, Sabtu (4/4/2015). Aksi menambal jalan itu digelar sebagai bentuk sindiran pada Pemkab Sragen yang dianggap membiarkan kerusakan jalan. (Abdul Jalil/JIBI/Solopos)

Jalan rusak Sragen tepatnya di jalan alternatif Gemolong-Tanon semakin parah.

Solopos.com, TANON — Jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan Gemolong dengan Kecamatan Tanon dan Kecamatan Sidoharjo rusak parah. Warga yang geram atas kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki itu menutup lubang jalan dengan batu kerakal.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pantauan Solopos.com di sepanjang jalan alternatif Gemolong-Tanon dan Sidoharjo ada puluhan lubang jalan yang rusak tersebut. Lubang jalan menyebar di setidaknya satu kilometer jalan. Lubang tersebut berdiameter antara 30 cm hingga 100 cm, sedangkan kedalamannya antara sekitar 10 cm hingga 50 cm.

Warga Dukuh Karangnongko, Desa Gabugan, Kecamatan Tanon, Yatno, mengatakan kerusakan jalan di jalan penghubung antarkecamatan itu sudah lama terjadi. Kerusakan jalan tersebut makin parah pada musim hujan.

Dia menceritakan banyak pengguna jalan yang jatuh saat melewati jalan tersebut. Yatno mencontohkan beberapa hari lalu terjadi kecelakaan yang disebabkan mobil pikap mengerem mendadak untuk menghindari lubang. Akibatnya beberapa kendaraan roda dua yang berada di belakang pikap jatuh.

“Setiap turun hujan pasti ada orang yang jatuh di jalan yang rusak itu,” kata Yatno kepada Solopos.com di sela-sela kerja bakti menambal jalan berlubang di lokasi tersebut, Sabtu (4/4/2015).

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan penambalan jalan berlubang dengan kerakal merupakan inisiatif warga yang tinggal di sekitar jalan itu. Biaya pembelian kerakal berasal dari hasil swadaya warga.

“Kami kasihan saat ada pengendara jatuh karena jalan berlubang. [Aksi] Ini inisiatif warga. Kami menutup jalan berlubang itu dengan bahan seadanya,” ujarnya.

Pengguna jalan itu, Aris, 22, berharap pemerintah segera memperbaiki jalan rusak di wilayah itu. Menurutnya, jalan rusak menghambat aktivitas warga.

“Saya terkadang merasa miris saat malam-malam lewat jalan ini. Selain jalannya rusak, penerangan jalan di wilayah itu juga minim,” kata warga Tanon tersebut.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Hutomo Ramelan, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu, menjamin jalan alternatif Gemolong-Tanon dan Sidoharjo diperbaiki akhir April 2015. Saat ini proyek perbaikan jalan itu masih dalam proses lelang dan diperkirakan selesai pertengahan bulan ini.

Hutomo menjelaskan perbaikan jalan Gemolong-Tanon dan Sidoharjo dibagi menjadi dua jenis pekerjaan, yakni dicor dan di-hotmix. Pengecoran jalan khusus untuk bagian jalan yang sering terkena aliran air dan banjir, sedangkan jalan yang tidak terkena banjir akan di-hotmix. Mengenai detail anggaran dan pekerjaan perbaikan jalan, dia menyatakan tidak hapal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya