SOLOPOS.COM - JALAN RUSAK – Sejumlah truk pengangkut pasir dan batu melintas di salah satu ruas jalan di Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Minggu (8/4/2012). Banyaknya truk bermuatan berat melebihi kemampuan dukung beban jalan yang melintas tersebut mengakibatkan jalan itu cepat rusak. (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

JALAN RUSAK – Sejumlah truk pengangkut pasir dan batu melintas di salah satu ruas jalan di Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Minggu (8/4/2012). Banyaknya truk bermuatan berat melebihi kemampuan dukung beban jalan yang melintas tersebut mengakibatkan jalan itu cepat rusak. (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

KLATEN — Bupati Klaten, Sunarna, mengancam akan menutup jalan di Kecamatan Manisrenggo karena sering dilewati oleh truk pengangkut pasir. Karena sering dilewati truk, akhirnya jalan di sana rusak parah. Selain jalan jadi berlubang, kondisi fisik jalan di sana juga semakin rusak.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Saat ditemui wartawan di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, beberapa hari yang lalu, Sunarna mengaku jengkel dengan keberadaan truk pengangkut pasir dan batu itu. “Sing tuku pasir sopo, ora jelas? Ora cucuk karo dalane sing rusak. Asisten II dan Kepala DPU apa tidak pernah ke sini atau bagaimana?” ujar Sunarna.

Menurut Sunarna, dulu sebelum truk lewat di jalan tersebut, kondisi jalan masih bagus. Apalagi setelah letusan Gunung Merapi pada 2010 lalu, makin banyak truk yang melintas di jalur tersebut.

Ke depan pihaknya akan menertibkan truk yang masih ngeyel melintas jalan di Manisrenggo. Ia juga mengancam akan menutup jalan bila truk masih melintas. Penertiban tersebut, kata dia, antara lain menggunakan timbangan truk. Jika hal itu terus dibiarkan, maka nanti jalan di sana akan cepat hancur. Sembari menertibkan, klaim dia, Pemkab Klaten akan memperbaiki jalan yang rusak. “Yang diuntungkan hanya segelintir orang dari luar kota yang membeli material dari sini. Sementara sudah pasti yang dirugikan adalah masyarakat setempat dan pengguna jalan,” ungkapnya. Pihaknya akan bekerja sama dengan Pemprov Jateng untuk penertibannya.

Para sopir truk tersebut harus dibatasi untuk melintas di jalan lain atau jalan besar, bukan jalan perkampungan. Apalagi, sambung Sunarna, merka juga mengambil material dari daerah Sleman. Ia juga menyangsikan layak jalannya truk yang mengangkut material di sana. “Akan kami palang jalannya kalau tidak tertib,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya