SOLOPOS.COM - Sebuah crane terpasang di Jl. Solo-Purwodadi tepatnya di barat Kantor Kelurahan/Kecamatan Banjarsari Solo sesaat setelah ruas Jl. Solo-Purwodadi ruas Joglo-Sekip ditutup untuk kelancaran proyek rel layang Joglo, Kamis (4/5/2023) malam. (Solopos.com/Nova Malinda)

Solopos.com, SOLO – Dampak penutupan Jalan Solo-Purwodari dari Simpang Joglo hingga Sekip mulai dirasakan oleh warga yang tinggal tak jauh dari lokasi proyek pembangunan rel layang ganda itu. Akibat penutupan jalan provinsi itu, lalu lintas di jalan kampung dinilai menjadi semakin ruwet.

Arus lalu lintas di Simpang Joglo, Banjarsari, Solo, pada Jumat (5/5/2023) sore, ramai lancar setelah Jalan Solo-Purwodari ditutup sejak Kamis (4/5/2023). Kendaraan yang menuju ke Jalan Solo-Purwodadi dari arah Solo diarahkan melewati Jl. Bromo Raya. Meski begitu, di persimpangan jalan ini kepadatan lalu lintas tidak begitu terlihat. Begitu pun di Simpang Sekip, lalu lintas kendaraan cukup landai.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Diiringi gerimis, beberapa truk dan bus pariwisata melintas. Tapi kendaraan yang mendominasi masih motor dan mobil.

“Biasa, kalau ramai biasanya nanti jam 21.00 WIB atau jam 15.00 WIB,” ucap salah seorang supeltas, Taufan, kepada Solopos.com, sekitar pukul 18.00 WIB di Simpang Tiga Sekip.

Dari pantauan di lokasi, beberapa pengendara motor ada yang melintasi jalan kampung. Hal itu dikeluhkan oleh salah satu warga setempat, Pardoyo yang tinggal di gang dekat Jl. Bromo Raya.

“Sore sampai malam ini Jl. Senapan depan kampus UNISRI ke utara, ini yang menjadi jalan paling padat karena arus lalu lintas baik dari utara maupun selatan banyak yang cari jalan paling praktis lebih mudah lebih dekat,” papar dia.

Pardoyo menyayangkan lalu lintas di jalan kampungnya menjadi makin ruwet. Menurutnya, warga cukup kesulitan untuk menyeberang saat kendaraan di depan rumahnya cukup padat.

Kondisi ini juga dinilai cukup rawan bagi anak anak yang ada di sepanjang jalan. Adapun pengendara yang bingung dan tersasar saat melewati jalan kampung.

“Pengguna jalan yang nyasar di dalam kampung pun masih saja terjadi. Habis Magrib dan hujan sampai ada di perumahanku yang berhenti karena bingung,” ucap dia.

Seperti diketahui, Jalan Solo-Purwodadi dari Simpang Joglo hingga Simpang Sekip resmi ditutup pada pukul 21.00 WIB, Kamis (4/5/2023). Jalan Solo-Purwodadi akan ditutup selama kurang lebih tiga bulan untuk mempercepat pengerjaan proyek rel layang ganda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya