Soloraya
Rabu, 25 Desember 2019 - 22:26 WIB

Jalin Persahabatan, Pengasuh dan Santri Ponpes Sunan Kalijaga Klaten Rutin Sambangi Gereja

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengasuh dan santri Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Klaten mengunjungi Gereja Katolik Santa Perawan Maria Bunda Kristus, Desa Gadungan, Kecamatan Wedi, Klaten, Selasa (24/12/2019). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN -- Pengasuh dan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Kalijaga Klaten, Desa Dengkeng, Wedi, Klaten, memiliki tradisi untuk menjalin persahabatan dengan umat agama lain.

Mereka rutin menyambangi satu per satu gereja di Klaten menjelang Hari Raya Natal. Seperti yang dilakukan pada Selasa (24/12/2019). Sedikitnya ada delapan gereja yang dikunjungi para santri yang dipimpin pengasuh mereka, Susilo Eko Pramono.

Advertisement

Mengenakan sarung dan peci bagi laki-laki serta gamis dan jilbab untuk perempuan, mereka datang ke gereja bertemu langsung dengan pastor serta umat gereja.

Salah satu gereja yang didatangi yakni Gereja Katolik Santa Perawan Maria Bunda Kristus, Desa Gadungan, Kecamatan Wedi. Rombongan umat muslim dari Ponpes Sunan Kalijaga yang berjumlah 13 orang tiba di gereja tersebut sekitar pukul 13.00 WIB.

Advertisement

Salah satu gereja yang didatangi yakni Gereja Katolik Santa Perawan Maria Bunda Kristus, Desa Gadungan, Kecamatan Wedi. Rombongan umat muslim dari Ponpes Sunan Kalijaga yang berjumlah 13 orang tiba di gereja tersebut sekitar pukul 13.00 WIB.

Mereka disambut hangat Pastor Paroki Wedi Romo AG Luhur Prihadi serta Romo EM Supranowo, pengurus Dewan Paroki Wedi, serta sejumlah umat. Seusai mengobrol, pengasuh serta santri ponpes bersama pengurus dan umat gereja makan bersama di satu meja.

“Kunjungan berlangsung sekitar satu jam. Suasana pertemuan sangat cair, hangat, dan bersahabat,” kata Koordinator Tim Kerja Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Santa Maria Bunda Kristus Wedi, L. Sukamta, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (25/12/2019).

Advertisement

Tak hanya saat Natal, pengasuh dan santri ponpes berkunjung saat perayaan lainnya seperti Paskah. Kegiatan itu sudah berlangsung selama dua tahun terakhir.

Kegiatan serupa dilakukan pengurus gereja ketika Hari Raya Idul Fitri tiba. Mereka bersama-sama mengunjungi Ponpes Sunan Kalijaga untuk mengucapkan selamat.

“Ini tradisi atau kebiasaan yang baik. Sebagai perwujudan nyata dari srawung lintas agama. Karena kami [umat Katolik] juga sering mengunjungi Ponpes Sunan Kalijaga mengucapkan selamat saat perayaan Idul Fitri,” urai dia.

Advertisement

Pengasuh Ponpes Sunan Kalijaga Klaten, Susilo Eko Pramono, menjelaskan kegiatan ke gereja atau rumah umat beragama lain ketika perayaan Natal menjadi tradisi ponpes sejak 2009.

Cerita Korban Selamat Tragedi Pagar Alam: Bus Sriwijaya Nyemplung Parit Nyaris Terbalik

“Memang kami datang apa adanya [mengenakan peci dan sarung]. Kami datang tidak saat kegiatan ibadah, artinya sebelum ibadah atau sesudah ibadah. Begitu halnya ketika umat agama lain mengunjungi pondok kami ketika Idul Fitri,” kata Susilo.

Advertisement

Kegiatan berkunjung ke gereja atau rumah umat nasrani saat Natal biasa dilakukan pengasuh dan santri Ponpes Sunan Kalijaga selama tiga hari perayaan Natal dimulai pada 24 Desember dan diakhiri pada 26 Desember.

Diterjang Hujan Badai, Lampion Jl. Jensud Ambyar & Beringin Raksasa di Alun-Alun Utara Solo Tumbang

Susilo menjelaskan kegiatan berkunjung ke gereja saat perayaan Natal itu untuk memupuk persahabatan para pengurus dan santri ponpes dengan umat agama lain. Tak sekadar bersalaman dan mengucapkan selamat, kedatangan pengurus dan santri Ponpes Sunan Kalijaga ingin membahas berbagai isu.

Seperti tahun ini, para pengurus dan santri mengajak umat agama lain bersinergi mengatasi isu pemanasan global. Hal itulah yang menjadi bahan perbincangan utama tiap kali pengasuh dan santri Ponpes Sunan Kalijaga bertandang ke gereja tahun ini.

Advertisement
Kata Kunci : Hari Natal
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif