SOLOPOS.COM - Radius putar di perempatan dekat bekas kantor Kelurahan Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, diperluas untuk mengurangi tingkat kerawanan kecelakaan lalu lintas, Rabu (26/7/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Kawasan perempatan Pulisen mendapatkan perhatian khusus dari Pemkab Boyolali, tidak hanya Dinas Perhubungan (Dishub) tapi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).

Selain karena rawan kecelakaan lalu lintas, kawasan itu juga menjadi jalur lalu lintas anak-anak sekolah. Banyak jenjang SMP hingga SMA/SMK di sekitar perempatan itu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Seperti diinformasikan sebelumnya, Dishub bakal memasang lampu traffic light di perempatan tersebut. Selain itu, sebelumnya Dishub juga sudah memasang yellow box junction untuk mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas.

Sementara DPUPR juga melakukan upaya pencegahan kecelakaan dengan memperluas radius putar kendaraan di Perempatan Pulisen, Boyolali. Kepala DPUPR Boyolali, Ahmad Gojali, mengungkapkan sebelumnya sudah ada rapat koordinasi keselamatan lalu lintas dan perparkiran di Kantor Dishub pada awal Mei 2023.

Rapat digelar menindaklanjuti laporan warga terkait seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas di simpang eks Kelurahan Pulisen. DPUPR turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut.

Berdasar hasil rapat, guna mengurangi risiko kecelakaan, DPUPR Boyolali turut serta memperluas radius putar di perempatan eks kantor Kelurahan Pulisen.

“Radius putar awal untuk tikungan sebelah barat daya awalnya dua meter, radius putar akhir menjadi 5,5 meter. Lalu untuk tikungan sebelah tenggara, radius putar awal 2,5 meter lalu radius putar akhirnya 7,5 meter,” ujar Gojali kepada Solopos.com, Rabu (26/7/2023).

Lebih lanjut, ia menjelaskan metode pelebaran yaitu dengan perkerasan beton semen dengan tebal 20 cm dan latasir atau lapis perkerasan permukaan jalan kelas B dengan tebal 2 cm.

Gojali berharap dengan pelebaran radius putar di perempatan dekat bekas kantor Kelurahan Pulisen bisa membuat pengguna jalan menjadi lebih nyaman dan terhindar dari kecelakaan.

“Itu kegiatan dari anggaran Unit Reaksi Cepat, jadi fleksibel [waktu pengerjaannya]. Untuk kebutuhan waktu sekitar 60 hari dengan anggaran Rp64.819.000,” kata dia.

Jalur Ramai

Sebagai informasi, jalan di Pulisen sangat sering dilewati sebagai jalur alternatif ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang Boyolali. Jalan di dekat bekas Kantor Kelurahan Pulisen dan sekitarnya juga menjadi jalan nonarteri yang ramai karena sering digunakan berlalu lalang pelajar.

Di dekat perempatan itu ada SMPN 1 Boyolali, MAN Boyolali, SMAN 1 Boyolali, MIN Boyolali, SMAN 3 Boyolali, SMK Ganesha Tama, dan SMKN 1 Boyolali.

Selain itu, jalur tersebut juga sering dilintasi warga yang ingin menghindari jalan lingkar selatan nasional Boyolali dengan lewat jalur perempatan Sudirman ke barat lurus hingga menembus timur RSUD Pandan Arang Boyolali.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali telah menganggarkan pembuatan traffic light atau lampu bangjo di perempatan bekas kantor Kelurahan Pulisen pada 2023 ini. Kepala Dishub Boyolali, M Arief Wardianta, mengatakan anggaran tersebut telah dimasukkan anggaran perubahan.

“Nanti akan kami tambah traffic light di Pulisen sana. Semoga nanti bisa mengurangi angka lakalantas di sana,” ujar dia saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Selasa (26/7/2023).

Arief mengatakan anggaran untuk pembuatan Bangjo Pulisen sekitar Rp100 juta-Rp150 juta untuk satu lokasi di empat titik perempatan. Menurutnya, anggaran itu untuk lampu, dudukan, kabel, dan sebagainya di empat titik.

Arief mengakui sebenarnya secara volume kendaraan, perempatan tersebut belum saatnya diberi traffic light. Namun, langkah Dishub Boyolali seperti memberikan warning light, pita kejut, rambu setop, yellow box junction, dan sebagainya belum berhasil mencegah kecelakaan.

“Kadang pengguna jalan, terutama anak-anak muda itu yang bablas. Belum lagi antara jalan mayor dan minor di sana lebih lebar yang minor dari arah utara. Sehingga, kalau bukan orang situ asli, ketika dari utara ke selatan itu pasti kencang. Kalau ada traffic light minimal kan bisa mengurangi lakalantas,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya