Soloraya
Minggu, 4 September 2011 - 20:29 WIB

Jalur menuju Cokro terlalu sempit, wisatawan jadi tak nyaman

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - RAWAN MACET -- Kendaraan pengunjung OMAC terlihat diparkir di pinggir jalan menuju tempat wi8sata itu, Minggu (4/9/2011). Hal ini dinilai membuat jalur itu rawan macet saat pengunjung banyak. (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Klaten (Solopos.com) – Komisi II DPRD Klaten menilai jalur memasuki Objek Wisata Mata Air Cokro (OMAC) perlu dievaluasi menyusul terjadinya kemacetan akibat tingginya kunjungan wisatawan saat musim liburan.

RAWAN MACET -- Kendaraan pengunjung OMAC terlihat diparkir di pinggir jalan menuju tempat wi8sata itu, Minggu (4/9/2011). Hal ini dinilai membuat jalur itu rawan macet saat pengunjung banyak. (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Advertisement
Wakil Ketua Komisi II DPRD Klaten, Sunarto kepada Espos Minggu (4/9/2011), mengatakan Komisi II sudah menggelar inspeksi mendadak (Sidak) untuk memantau kondisi OMAC pada Jumat (2/9/2011) lalu. Pada hari H+2 Lebaran itu, jumlah kunjungan wisatawan di OMAC tengah membeludak.

Membeludaknya kunjungan wisatawan itu, kata Sunarto, membuat jalur menuju OMAC padat merayap. Menurutnya, jalur menuju OMAC melintasi jalan perkampungan yang cukup sempit. Hal itu diperparah dengan banyaknya kendaraan baik roda empat maupun roda dua yang terparkir di pinggiran jalan perkampungan itu. “Waktu kami meninjau OMAC, kondisi jalanan sangat ruwet. Kendaraan roda empat sulit melaju karena padatnya warga yang ingin mengisi liburan di objek wisata ini,” tukas Sunarto.

Sunarto mengakui, lahan parkir yang tersedia di kompleks OMAC kerap tak mampu menampung kendaraan ketika jumlah pengunjung membeludak. Oleh sebab itu, banyak warga setempat yang membuka jasa perparkiran di jalan perkampungan setempat. Hal itulah yang mengakibatkan kondisi jalan perkampungan yang menghubungkan OMAC itu terasa lebih sempit.
“Jalur menuju OMAC harus dievaluasi. Objek wisata yang baik adalah yang mampu menghibur pengunjung, bukan malah membuat susah. Jangan sampai minat pengunjung ke OMAC berkurang hanya karena masalah seperti ini tidak bisa teratasi,” urai Sunarto.

Advertisement

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Hardoko mengemukakan proyek revitalisasi Pasar Cokro Kembang yang berada di jalur masuk OMAC menjadi salah satu pemicu terjadinya kepadatan lalu lintas. Dia berharap, proyek revitalisasi Pasar Cokro Kembang bisa selesai tepat waktu yakni di tahun 2012. “Untuk pengembangan OMAC jangka panjang, perlu digagas adanya jalur masuk dan jalur keluar secara terpisah untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan,” papar Hardoko.

mkd

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif