Soloraya
Kamis, 1 Desember 2011 - 08:36 WIB

Jalur penghubung Soropaten-Bonyokan ambrol

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

AMBROL-Seorang warga melintas di jalan penghubung antara Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, dengan Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom yang ambrol. Foto diambil Rabu (30/11/2011). (JIBI/SOLOPOS/Taufiq Sidik)

Klaten (Solopos.com)--Jalan yang menghubungkan antara Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, dengan Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom, ambrol.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Espos, jalan ambrol sepanjang delapan meter. Akibat ambrolnya jalan tersebut, salah satu bagian jalan menyisakan lebar hanya satu meter. Di sisi barat jalan, terdapat lahan persawahan yang berada enam meter dari permukaan jalan.

Menurut Slamet, 55, warga Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom, Klaten, ambrolnya jalan terjadi awal Nopember lalu. Meskipun belum pernah terjadi kecelakaan, Namun kondisi tersebut dapat membahayakan warga yang melintas terutama saat malam hari.

Ditambahkannya, warga telah membuat portal jalan agar kendaraan roda empat tidak melintas jalur tersebut. Namun masih ada beberapa kendaraan yang nekat melintas.

Advertisement

“Kemarin (Selasa, 8/11/2011-red) ada mobil yang melintas saat malam hari. Roda depannya terperosok ke dalam jalan yang ambrol. Alhasil, untuk mengeluarkan kendaraan tersebut warga bersama-sama mengangkat mobil itu,” paparnya kepada Espos, Rabu (30/11/2011), di sekitar jalan ambrol.

Slamet mengatakan agar kejadian serupa tidak terulang, warga ke depan berinisiatif untuk membuat pembatas jalan sementara yang terbuat dari bambu. Sementara itu, Kepala Desa (kades) Soropaten, Rumiyati, mengungkapkan jalan ambrol terjadi pada Selasa lalu. Rusaknya jalan akibat seringnya truk yang melintas pada jalur tersebut. Rumiyati menambahkan jalan rusak juga disebabkan karena tergerus air hujan.

Lebih lanjut Rumiyati mengatakan, pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah kecamatan setempat. Namun, hingga kemarin belum tampak satupun petugas dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang meninjau lokasi. “Banyak warga yang memanfaatkan. Kami berharap segera ada tindak lanjut. Tidak hanya dibiarkan saja,” tukasnya.

Advertisement

(m103)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif