Solopos.com, SOLO–Cucu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jan Ethes Srinarendra tidak takut menyentuh ular sanca warna kuning di Solo Safari, Senin (23/1/2023). Ethes justru takut dengan aksi barongsai.
Demikian yang disampaikan Presiden Jokowi kepada wartawan setelah meninjau revitalisasi Solo Safari sebelum dibuka untuk umum. “Senang. Pegang ular tadi. Takutnya barongsai,” kata Jokowi sambil tersenyum.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Adapun Presiden Jokowi diajak Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau Solo Safari. Tampak mendampingi Presiden Jokowi dan Gibran, adalah Ibu Negara Iriana Jokowi, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Solo Selvi Ananda, Ethes, dan La Lembah Manah.
Karyawan Solo Safari membawa sejumlah satwa ketika keluarga Presiden berjalan di jalur pedestrian Solo Safari, salah satunya ular sanca warna kuning. Ethes dan La Lembah Manah sempat berfoto bersama.
Selain ular, Ethes, menjelaskan sempat berinteraksi dengan koleksi burung, kelinci, ayam, dan kuda. Dia menjelaskan senang naik kuda. “Tadi lihat ular, burung, kelinci, kuda, ayam,” ujar dia.
Deputi Direktur Taman Safari Indonesia, Hans Manansang, menunjukkan perubahan TSTJ sebelum menjadi Solo Safari. Kondisi satwa kini berbeda dulu dengan kandang kini lebih alami atau lebih bebas.
“Bapak [Presiden Jokowi] merasa melihat potensinya akan bagus, jadi yang ada sekarang ini menuju ke arah yang baik. Nanti diharapkan dilanjutkan untuk pembangunan fase kedua,” papar dia.
Dia menjelaskan Solo Safari bakal rampung 100% akhir Desember 2023. Pekerja melakukan finishing untuk pembangunan fase 1.
Sementara, lanjut Hans, sejumlah satwa yang sudah datang, antara lain zebra. Komodo segera dikirim ke Solo Safari lalu melakukan proses adaptasi sebelum dilepas ke kandang yang telah dibangun. Kedua jenis satwa belum ada pada TSTJ sebelumnya.
“Mungkin siang ini akan masuk singa, akan masuk beberapa satwa lagi. Nanti dilepas secara bertahap,” ungkap dia.
Dia mengatakan sejumlah fasilitas yang bisa dinikmati para pengunjung setelah fase I rampung, antara lain restoran, wahana bermain anak, panggung untuk atraksi atau pertunjukan.
“Ada pertunjukan, lebih ke edukasi supaya pengujung mengenal satwa. Nanti ke depan panggung bisa untuk pertunjukkan lainnya, seperti seni budaya, musik festival,” papar dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
