SOLOPOS.COM - Dua pengurus Forasi Sragen tampil dalam panggung kecil dan disaksikan ratusan orang siswa baru di SMPN 1 Sidoharjo, Sragen, Rabu (13/7/2022). (Istimewa/Diskominfo)

Solopos.com, SRAGEN — Sejumlah pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Anak Sukowati (Forasi) menyosialisasikan  konsep Jogo Konco kepada siswa baru SMPN 1 Sidoharjo, Sragen, Rabu (13/7/2022). Tema yang diangkat seputar pertemanan, cinta, jangan kawin bocah, dan kesehatan reproduksi.

Dalam sosialisasi itu siswa baru diedukasi tentang pengenalan diri sendiri, pemenuhan hak dan perlindungan anak. Selain itu mereka juga diedukasi soal program Jogo Konci dengan sasaran anak-anak SMP/SMA sederajat yang terlibat dalam MPLS.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sosialisasi itu berlangsung dengan memanfaatkan momentum masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Tiga anggota Forasi Kabupaten Sragen, yakni Putri Regita, Lintang Angrenggani Kusuma Ratri, dan Oktavia ni yang menyampaikan materi. Mereka berbicara dihadapan 200-an siswa selama dua jam.

Kegiatan tersebut dikemas dengan konsep kegiatan Forum Anak Goes To School sebagai peringatan Hari Anak Nasional (HAN).

“Kali ini, kami memilih SMPN 1 Sidoharjo karena sekolah tersebut dikenal sebagai satuan pendidikan yang sudah ramah anak. Selain itu, sekolah itu juga sebagai sekolah penggerak, sekolah adiwiyata, dan sekolah sehat dengan berbagai unggulan,” jelas Pendamping Forasi dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Sragen, Diah Nursari.

Baca Juga: Remaja Sragen Tuntut Kebijakan yang Lindungi Anak dari Iklan Rokok

Tema berteman, cinta, jo kawin bocah atau jangan menikah di usia bocah, serta kesehatan reproduksi dinilai menarik bagi para siswa SMP. Upaya ini juga sebagai bagian dari pemenuhan hak partisipasi anak melaui Forasi sebagai pelapor dan protokol.

Dia menerangkan mengenali diri sendiri harus ditanamkan sejak masih anak-anak. Proses ini mampu menentukan pertumbuhan pada setiap diri seseorang. Mengenali diri sendiri baik secara fisik maupun emosi.

“Anak nanti bisa mengontrol emosi dengan baik, mengerti potensi diri sendiri, mengetahui kelebihan dan kekurangan, dan mampu mencintai diri sendiri. Bagi anak, mengenali diri sendiri itu dengan mengetahui hak-hak yang melekat pada anak serta menghindari berbagai risiko berbagai kerentanan pada diri anak,” jelasnya.

Baca Juga: Temukan 509 Iklan Rokok, Forum Anak Sukowati Mengadu ke Bupati Sragen

Lebih jauh Diah mengatakan Forasi menjadi wadah apresiasi dan partisipasi anak sebagai pelopor dan pelapor di tingkat sebaya. Forasi juga sebagai wadah edukasi anak-anak untuk memahamkan tentang pentingnya mengenali diri sendiri, mengetahui hak-hak anak serta mengindari diri dari resiko-resiko kerentanan pada anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya