Soloraya
Rabu, 15 Maret 2023 - 12:42 WIB

Jangan Salah, Ini Tips Memilih Daging Sehat dan Berkualitas dari DKPP Klaten

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang daging di pasar darurat Pasar Gedhe Klaten menata daging di lapaknya, Rabu (15/3/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten meminta warga teliti ketika membeli daging sapi maupun ayam. Warga diminta tak mudah tergiur ketika ada daging yang dijual dengan harga murah.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Klaten, Triyanto, mengatakan teliti dalam membeli daging dimaksudkan untuk mendapatkan daging berkualitas dan layak dikonsumsi.

Advertisement

“Kami pesan ke masyarakat jangan tergiur daging yang dijual murah. Teliti dulu ketika membeli,” kata Triyanto seusai pengawasan dan pengecekan daging di pasar tradisional Klaten, Rabu (15/3/2023).

Triyanto pun membagikan tips memilih daging yang sehat dan berkualitas serta aman untuk dikonsumsi bagi warga Klaten. “Perhatikan warnanya. Daging berkualitas bagus itu warnanya merah cerah. Jangan memilih daging sapi maupun ayam yang warnanya pucat. Bisa jadi menggunakan formalin atau bisa direndam air,” jelasnya.

Selain warna, Triyanto mengimbau warga mengecek tekstur daging. Daging berkualitas bagus teksturnya kenyal atau tidak lembek. Salah satu pedagang daging sapi di pasar darurat Pasar Gedhe Klaten, Heri, 49, juga menjelaskan daging berkualitas bagus bisa dilihat dari warna dan tekstur.

Advertisement

“Daging kualitas bagus itu warnannya merah dan kering,” kata Heri. Soal harga daging sapi, Heri menjelaskan saat ini masih stabil. Harga daging sapi berkualitas bagus berkisar Rp120.000 per kg hingga Rp125.000 per kg.

“Kalau kenaikan belum ada. Biasanya harga daging itu naik saat menjelang Lebaran. Setelah itu normal lagi,” kata dia. Heri mengatakan kasus LSD pada ternak sapi tidak memengaruhi harga daging.

Hanya jumlah pembeli berkurang. “Sebelum ramai LSD, dalam sehari rata-rata menjual 40 kg. Setelah ada kasus LSD berkurang sampai 25 persen. Tetapi ini ada kenaikan lagi. Mungkin menjelang Puasa,” jelas dia.

Advertisement

Sebagai informasi, virus lumpy skin disease (LSD) mulai terdeteksi menjangkiti ternak sapi di Klaten pada akhir 2022 lalu. Kemudian pada Januari 2023 tercatat ada 90-an ekor sapi yang suspek LSD.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif