Soloraya
Senin, 23 Januari 2023 - 17:36 WIB

Jangan Salah! Meski Namanya Peceren, Umbul di Boyolali Ini Airnya Jernih lho

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anak-anak berenang di Umbul Peceren, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, pada Senin (23/1/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Desa (Pemdes) Dukuh, Banyudono, Boyolali, meresmikan salah satu destinasi wisata baru bernama Umbul Peceren, Senin (23/1/2023). Umbul ini berlokasi di sebelah timur tempat wisata Umbul Tirtomarto Pengging di belakang Kantor Desa Dukuh.

Umbul ini konon memiliki sejarah panjang hingga ke zaman raja-raja Keraton Solo. Bahkan, dulu umbul itu dikenal sebagai lokasi pemandian para raja.

Advertisement

Sesepuh yang juga mantan Kepala Desa (Kades) Dukuh, Sri Sadono, saat berbincang dengan Solopos.com di area kuliner Umbul Peceren, Senin, mengatakan Pemdes Dukuh menangkap cerita itu sebagai daya tarik wisata.

Saat menjabat Kades Dukuh pada 2016-2022, ia memiliki gagasan untuk mengembangkannya. Pemdes pun mengajak Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan tokoh masyarakat untuk bersepakat mengembangkan potensi wisata di Dukuh.

Advertisement

Saat menjabat Kades Dukuh pada 2016-2022, ia memiliki gagasan untuk mengembangkannya. Pemdes pun mengajak Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan tokoh masyarakat untuk bersepakat mengembangkan potensi wisata di Dukuh.

Salah satunya yaitu dengan merevitalisasi Umbul Peceren di Banyudono, Boyolali. “Sebelum direvitalisasi memang kondisinya kotor karena banyak dedaunan, akan tetapi peceren di Pengging ini airnya bersih. Bahkan batu-batuan di dalamnya kelihatan, jadi jangan dibayangkan peceren yang kotor,” ujarnya.

Kata peceren dalam bahasa Jawa biasanya digunakan untuk menyebut air selokan, limbah, atau air buangan bekas mencuci. Dono menyampaikan Umbul Peceren dulunya memang umbul luapan tempat mandi raja.

Advertisement

Wisata Religi

Lebih lanjut, ia mengungkapkan Umbul Peceren di Banyudono, Boyolali, juga tak hanya digunakan oleh mandi. Akan tetapi memiliki unsur wisata religi.

Pada malam hari, banyak orang yang melaksanakan laku kungkum, terutama pada malam Selasa Kliwon dan malam Jumat Pahing. Dua hari tersebut diyakini banyak orang yang mau kungkum sebagai hari yang paling afdal dan paling baik.

“Ada warga yang jadi pemimpin sering masuk ke Umbul Peceren, untuk mengadakan ritual. Bahkan, saya jadi saksi sejarah, walaupun ini air Umbul Peceren, tapi diambil oleh salah seseorang, dimasukkan ke kolam beliau, dan ia sekarang menjadi seorang pimpinan di badan tertentu,” kata dia.

Advertisement

Dono tak menyebut nama-nama orang yang kungkum di Umbul Peceren, Boyolali. Namun, ia mengaku banyak pemimpin yang melaksanakan kungkum di umbul-umbul yang ada di wilayah Pengging, tak hanya di Peceren.

Selanjutnya, ia mengungkapkan peresmian Umbul Peceren dibarengkan dengan Taman Handayaningrat. Lokasi tamannya berada di samping timur Umbul Peceren.

Kades Dukuh, Sartono, mengungkapkan baik Umbul Peceren maupun Taman Handayaningrat akan dikelola Bumdes dan Desa Wisata Handayaningrat Desa Dukuh. “Dibuka nanti rencana jam 9 [pukul 09.00 WIB] sampai malam, nanti bakal ada juga kuliner dan panggung-panggung,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif