SOLOPOS.COM - Ilustrasi takbiran keliling. (Solopos/dok)
Solopos.com, WONOGIRI–Masyarakat Wonogiri diimbau tidak melaksanakan takbir keliling menggunakan kendaraan bermotor di jalan raya saat malam Lebaran.
Itu untuk mencegah kemacetan dan menghindari potensi pelanggaran lalu lintas.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Wonogiri AKBP Andi M Indra Wasapada Amirullah kepada Solopos.com, Kamis (20/4/2023). Dia mengimbau masyarakat menggelar kegiatan takbiran di masjid saja.
“Kami mengimbau kepada masyarakat Wonogiri tidak melaksanakan takbir keliling karena bikin macet dan kerumunan. Mending takbir di masjid,” kata Indra.
Menurut Indra, takbir keliling menggunakan kendaraan bermotor berpotensi melanggar peraturan lalu lintas. Selain itu, bisa membahayakan penggunan jalan lain, apalagi jika dilakasanakan dengan berkonvoi dan menggunakan bak terbuka.
Selama momen Lebaran, Indra bakal menerjunkan personel polisi di beberapa lokasi di Wonogiri Kota yang dinilai rawan terjadi kepadatan arus kendaraan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Wonogiri, Anif Solikin, juga mengimbau warga tidak takbir keliling di jalan raya Wonogiri. Takbir keliling bisa dilakukan cukup di kawasan jalan desa atau di masjid saja.
“Kalau sampai di jalan raya nanti takutnya menganggu arus lalu lintas. Mengganggu kenyamanan pengendara,” kata Anif.
Anif menyampaikan takbir saat Lebaran dengan cara berkeliling bahkan berkonvoi bukan merupakan perkara wajib. Takbir yang dilakukan di masjid atau rumah pun tidak menghilangkan makna takbir saar Lebaran sebagai tanda kemenangan.
Sementara itu, Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Sektor Utara Wonogiri, Maryanto, mengatakan pada rapat koordinasi dengan beberapa instansi terkait, PHBI bersepakat tidak melaksanakan takbir keliling, tetapi hanya takbiran di masjid.
“Kami sudah rapatkan kemarin. Tidak ada takbir keliling,” ujar dia.