Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Klaten (Solopos.com) – Pipa distribusi air milik PDAM Klaten sepanjang 22 km rawan bocor. Akibat kebocoran pipa-pipa itu, pasokan air bersih ke sejumlah kawasan sempat terganggu.
Direktur Utama PDAM Klaten, Ambar Muryati, saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (24/6/2011), mengatakan pipa sepanjang 22 km yang kerap bocor tersebut merupakan bantuan Bank Dunia yang dipasang sejak tahun 1980-an. Pipa yang terbuat dari asbes tersebut berdiameter 150 mm-400 mm.
”Kebocoran sudah biasa terjadi pada sambungan pipa itu. Kebocoran itu lebih disebabkan usia pipa yang sudah tua. sambungan pipa itu sudah aus sehingga rawan bocor,” terang Ambar. PDAM tidak memiliki anggaran untuk mengganti pipa yang sudah tua tersebut. Menurutnya, dibutuhkan dana yang cukup besar untuk menganti pipa asbes sepanjang 22 km itu. ”Biayanya cukup mahal. Untuk satu batang pipa asbes berdiameter 400 mm saja harganya Rp 4 juta,” urai Ambar.
Ambar mengatakan sudah mengusulkan penggantian pipa itu kepada Kementerian Pekerjaan Umum beberapa tahun lalu. Hingga kini tidak ada tanggapan atas usulan penggantian pipa itu. ”Untuk sementara upaya kami adalah mengerahkan petugas ke lokasi yang bocor untuk menambalnya. Kalau untuk mengganti pipa rasanya belum memungkinkan mengingat dana yang dibutuhkan cukup besar,” terang Ambar.
Ambar menambahkan, pipa asbes yang sudah tua itu dipasang di kawasan Klaten bagian kota. Dia mengimbau kepada warga yang tinggal di kawasan Klaten kota proaktif melaporkan kebocoran pipa kepada petugas PDAM. ”Kami mohon maaf jika kerap terjadi kebocoran karena kondisi pipa memang sudah tua. Tetapi, kami akan berusaha untuk memperbaiki sesegera mungkin pipa itu jika ada laporan kebocoran,” tandas Ambar.
mkd