Soloraya
Senin, 1 November 2021 - 14:50 WIB

Jasad Pemancing Terbenam Lumpur Setebal 50 Cm di Rawa Jombor Klaten

Ponco Suseno  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (Espos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Pencarian seorang pemancing yang tenggelam di Rawa Jombor, Krakitan, Kecamatan Bayat, oleh tim Search and Rescue (SAR) Klaten membuahkan hasil, Senin (1/11/2021) pukul 08.23 WIB.

Saat ditemukan, mendiang AW, 25, warga Dukuh, Kecamatan Bayat dalam kondisi tertutup lumpur setebal setengah meter di dasar rawa.

Advertisement

Baca Juga: Terjebak Eceng Gondok Rawa Jombor, Seorang Pemancing Tenggelam

“Hari ini, mulai pukul 07.00 WIB dilakukan agenda penyelaman. Ada dua tim [masing-masing tim terdapat dua penyelam profesional]. Tim pertama terjun pukul 07.16 WIB di lokasi korban tenggelam [di sisi timur Rawa Jombor]. Hingga pukul 07.50 WIB, tim pertama belum menemukan korban.”

Advertisement

“Hari ini, mulai pukul 07.00 WIB dilakukan agenda penyelaman. Ada dua tim [masing-masing tim terdapat dua penyelam profesional]. Tim pertama terjun pukul 07.16 WIB di lokasi korban tenggelam [di sisi timur Rawa Jombor]. Hingga pukul 07.50 WIB, tim pertama belum menemukan korban.”

“Lalu, tim kedua terjun mulai pukul 08.16 WIB. Lokasinya digeser sekitar enam meter dari lokasi pertama. Pukul 08.23 WIB, tim kedua menemukan korban [posisi miring di kedalaman tiga meter]. Korban berada di dasar rawa dan tertutup lumpur setebal setengah meter,” kata Komandan SAR Klaten, Irwan Santosa, saat ditemui wartawan di Rawa Jombor Klaten, Senin (1/11/2021).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Kecelakaan air terjadi di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Minggu (31/10/2021) sore. Kecelakaan air di Rawa Jombor bermula saat dua orang memancing ikan dengan naik getek di Rawa Jombor, Minggu (31/10/2021) sore. Kedua pemancing itu sama-sama berasal dari Kecamatan Bayat. Masing-masing AW, 25, warga Dukuh, Kecamatan Bayat dan ST, 55, warga Tegalrejo, Bayat.

Advertisement

Di tengah memancing, AW melakukan teknik nyobrok alias terjun ke rawa. Teknik ini biasa dilakukan para pemancing dengan menceburkan badan ke rawa. Posisi kepala masih di atas permukaan air. Biasanya, pemancing mencari lokasi yang tidak dalam, yakni 1,5 meter. Di sisi lain, ST tetap memancing di atas getek.

Di tengah aktivitas nyobrok itulah, getek yang ditumpangi ST bergeser karena diterpa angin. Diduga lantaran panik, AW berusaha mengejar geteknya. Nahas, AW terperosok ke dasar rawa yang lebih dalam. Selanjutnya, AW dikabarkan hilang di Rawa Jombor, Minggu (31/10/2021) sore.

Tim SAR Klaten yang memperoleh informasi, Minggu (31/10/2021) pukul 17.14 WIB langsung mendatangi lokasi kejadian guna melakukan pencarian. Saat dilakukan pencarian, kondisi di Rawa Jombor dilanda hujan deras.

Advertisement

Irwan Santosa mengatakan pencarian korban AW oleh tim penyelam SAR Klaten menggunakan teknik circle. Melalui teknik tersebut, setiap penyelam memutari lokasi yang diduga terdapat korban tenggelam.

Baca Juga: Jumlah Warung Apung Rawa Jombor Dibongkar Pemilik bakal Bertambah

Lokasi penemuan korban tenggelam berjarak 50 meter dari pinggir rawa di sisi timur. “Setelah dievakuasi, korban langsung diantar ke rumah duka. Dalam pencarian korban ini, praktis tak ada kendala berarti,” katanya.

Advertisement

Hal senada dijelaskan Bagian Logistik dan Dapur Umum Operasi SAR Klaten di Rawa Jombor, Wawan Sanuri alias Oyeng. Pencarian seorang pemancing yang tenggelam di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, mengerahkan kurang lebih enam perahu. Sebelum dilakukan pencarian dengan penyelaman, warga dan sukarelawan mencari korban tenggelam dengan model nyanggongi di Rawa Jombor, Minggu (31/10/2021) malam.

“Kondisi temannya [ST] terlihat masih shock. Semalam juga ikut nyanggongi. Kalau pagi ini, saya belum tahu,” kata Oyeng.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif