SOLOPOS.COM - Polisi Karanganyar melakukan penyelidikan di lokasi penemuan potongan kaki di Grojogan Sewu, Tawangmangu, Karanganayr, Kamis (23/2/2023).(Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Keluarga Satiyem, 81, warga Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar meyakini jasad manusia yang ditemukan di objek wisata Grojogan Sewu adalah Satiyem.

Hal itu dilihat dari ciri fisik temuan potongan tubuh berkulit putih dan berukuran pendek. Meski demikian, pihak keluarga tetap menunggu hasil pencocokan DNA oleh Polisi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sebelumnya, polisi mengambil tiga sampel DNA keluarga Satiyem. Pengambilan sampel DNA ini untuk memastikan jasad tersebut milik Satiyem yang hilang sejak, Kamis (16/2/2023) lalu.

Keponakan Satiyem, Maryono mengatakan pihak keluarga telah mendatangi lokasi kejadian saat ada laporan pertama ditemukannya potongan tubuh berupa kaki kanan di sungai kawasan Grojogan Sewu.

Dilihat dari ciri potongan kaki kanan yang ditemukan berukuran pendek dan berkulit putih, memiliki kesamaan dengan ciri tubuh Satiyem. Di mana, nenek Satiyem memiliki tinggi badan 135 sentimeter, berkulit putih dan berbadan besar. Namun untuk memastikannya, keluarga tetap menunggu hasil tes DNA.

Keluarga berharap segera ada kepastian dari polisi. Keluarga ikhlas menerima apapun kabar dari aparat kepolisian.

“Keluarga masih menunggu kabar resmi dari polisi,” katanya, Senin (27/2/2023).

Ketua RT 005/RW 003 Blumbang, Tawangmangu sekaligus perwakilan pihak keluarga Satiyem, Sularjo, mengatakan Satiyem hilang dari rumah sejak, Kamis (16/2/2023).

Pascahilang dari rumah, lanjutnya, anggota keluarga dibantu warga sekitar telah mencari keberadaan Satiyem, baik itu di kawasan Tawangmangu ataupun di sekitar Grojogan Sewu. Tapi proses pencarian itu belum membuahkan hasil.

Dia mengungkapkan meski Satiyem sudah pikun kondisi fisiknya sehat. Biasanya sang nenek kerap bermain ke rumah saudara yang lokasinya tidak jauh dari rumah.

Maryono menerangkan, rumah saudara tersebut tidak jauh dari aliran sungai yang mana alirannya menuju ke Grojogan Sewu.

Diketahui jasad manusia ini ditemukan dengan kondisi tak utuh dan rusak di area objek wisata Grojogan Sewu selama dua hari berturut-turut, yakni Kamis-Jumat (23-24/2/2023).

Di hari pertama ditemukan berupa potongan kaki sebelah kanan dari pangkal paha hingga telapak dan jari-jari utuh satu bagian. Di hari berikutnya ditemukan potongan tubuh tanpa busana utuh dari bagian kaki kiri, kedua tangan, dan badan. Hanya, kondisinya sudah rusak dan tak bisa dikenali.

Wakapolres Karanganyar, Kompol Purbo Adjar Waskito, mengatakan identifikasi jasad manusia masih dilakukan. Namun sejauh ini jasad tersebut dipastikan berjenis wanita dewasa. Ini diperoleh dari bekas anting-anting di bagian telinga korban.

“Kondisi saat ditemukan kan sudah rusak. Sulit dikenali karena berupa potongan,” kata dia, Sabtu (25/2/2023).

Potongan tubuh ini ditemukan pertama berupa kaki kanan. Kemudian sehari berikutnya tubuh utuh.

Sayangnya kondisinya telah rusak. Kulit bagian wajah sudah terkelupas sehingga sulit dikenali.

Kemudian ditemukan tanpa busana. Identitas dari jasad ini belum diketahui. Penyelidikan masih terus dilakukan, untuk mengungkap identitas jenazah tersebut. Pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari RS Dr Moewardi.

“Yang jelas, jenis kelamin dari potongan tubuh itu milik wanita dewasa. Saat ditemukan, kondisinya tanpa busana,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya