Soloraya
Selasa, 16 Februari 2021 - 15:15 WIB

Jatuh di Depan Unwidha Klaten, Pensiunan Guru PNS Asal Ceper Meninggal

Ponco Suseno  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KLATEN – Warga di depan Universitas Widya Dharma atau Unwidha Klaten digegerkan dengan kejadian seorang pengendara sepeda motor yang mendadak terjatuh dari kendaraannya, Selasa (16/2/2021) pukul 12.00 WIB.

Belakangan diketahui, pria yang terjatuh hingga meninggal dunia tersebut merupakan seorang pensiunan guru pegawai negeri sipil (PNS) asal Ceper.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, korban bernama Tri Sukirno, 60, warga Jombor, Kecamatan Ceper, Klaten, Jawa Tengah. Semula, Tri Sukirno mengendarai sepeda motor Honda Vario berpelat nomor AD 6000 DFC dari arah selatan ke utara di depan kampus Unwidha Klaten. Lokasi tersebut berada di Jl. Ki Hajar Dewantoro, Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara.

Baca juga: Begini Proses Terbentuknya Luweng yang Hilang di Pracimantoro Wonogiri

Advertisement

Baca juga: Begini Proses Terbentuknya Luweng yang Hilang di Pracimantoro Wonogiri

Kronologi

Tepat di depan Unwidha Klaten, Tri Sukirno mendadak terjatuh dari sepeda motornya. Saat terjatuh, posisi badan Tri Sukirno berada di sisi kiri sepeda motornya.

Melihat kejadian itu, beberapa warga memberikan pertolongan. Waktu itu, Tri Sukirno masih bernapas, namun dengan kondisi mendengkur dan sudah tidak bisa diajak berkomunikasi.

Advertisement

"Tahu-tahu, pengendara sepeda motor itu memang langsung terjatuh saat mengendarai sepeda motornya. Warga di sini pun langsung melaporkan ke polisi," kata salah seorang warga Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, Sriyanto, saat ditemui wartawan di depan Unwidha Klaten, Selasa (16/2/2021) siang.

Baca juga: Alasan Dibangun Rel Layang di Simpang Joglo: Ongkosnya Lebih Murah

Kanitreskrim Polsek Klaten Utara, Ipda Suyamto, Kapolres Klaten Utara, AKP Sugeng Handoko dan Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, mengatakan hasil pemeriksaan tim medis, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Advertisement

Pensiunan guru PNS itu memang diketahui sudah merasakan sakit nyeri di dada, beberapa waktu sebelumnya. Di samping itu, yang bersangkutan sempat mengeluh masuk angin.

"Dari pihak keluarga sudah menerima kejadian itu. Dari keluarga pun juga menolak jenazah divisum lebih lanjut. Sebaliknya, langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan," katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif