SOLOPOS.COM - Anggota Polsek Gatak, Sukoharjo, bersama sukarelawan mengevakuasi jenazah Sukini, 62, asal Dukuh Gunung Sari RT 001/RW 006 Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo yang meninggal terjatuh di selokan Jalan Solo-Jogja, Jumat (26/5/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Seorang perempuan ditemukan meninggal dunia di selokan di depan Kantor Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih di jalan Solo-Jogja pada Jumat (26/5/2023).

Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, melalui Kapolsek Gatak, AKP Tugiyo, mengatakan perempuan tersebut ditemukan meninggal tepatnya di kilometer 15 di Desa Sraten, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. “Korban adalah Sukini, 62 asal Dukuh Gunung Sari RT 001/RW 006 Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Ia ditemukan meninggal sekira pukul 12.15 WIB,” jelas Tugiyo saat dimintai konfirmasi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Penemuan korban kali pertama diketahui sekitar pukul 12.15 WIB. Saat itu seorang pegawai Kantor Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Wiyarto, 57, melihat beberapa orang berupaya mengangkat tubuh seorang perempuan yang ternyata itu korban. Ia memberitahu saksi lain dan memintanya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gatak.

Setelah menerima laporan itu, Tugiyo beserta anak buahnya mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Korban diketahui ditemukan di dalam parit depan dalam posisi tertelungkup membujur ke arah utara dan sepeda korban berada di atasnya.

Berdasarkan keterangan dari tim medis Puskesmas Gatak yang dipimpin Siti Sulastijah,  tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban. Sementara terdapat luka di punggung tangan kanan lecet dan pelipis kanan lecet yang diduga akibat terkena benturan saat terjatuh.

Dari hasil pemeriksaan, diduga korban saat itu hendak pulang dari pasar Kartasura naik sepeda kayuh dan terjatuh masuk ke selokan. Dari pemeriksaan rekam medis, korban diketahui memiliki riwayat penyakit gula darah dan asam urat tinggi. Berdasarkan keterangan keluarga, korban setiap sepekan sekali harus kontrol kesehatan ke puskesmas.

“Karena korban memiliki riwayat penyakit gula dan jantung, pada waktu bersepeda itu mungkin nggliyer lalu terjatuh di selokan,” ungkap Tugiyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya