SOLOPOS.COM - Goa Potro-Bunder di kawasan Museum Karst Indonesia, Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Gua Potro Bunder yang berlokasi di kompleks Museum Karst Indonesia (MKI), Desa Gebangharjo, Pracimantoro, Wonogiri, tidak hanya menyajikan eksotisme bebatuan stalaktit dan stalagmit yang memukau.

Gua yang menjadi bagian dari Geopark Gunung Sewu ini juga menyuguhkan cerita sejarah yang bisa ditelusuri hingga masa perjuangan Raden Mas (RM) Said atau yang dikenal dengan julukan Pangeran Sambernyawa saat melawan tentara Belanda pada abad ke-18.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Mengutip karya ilmiah berjudul Potensi Dan Pengembangan Obyek Wisata Alam Gua Potro Bunder Di Kabupaten Wonogiri karya Riezky Meilawati dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo pada 2008, Gua Potro Bunder di Desa Gebangharjo, Pracimantoro, Wonogiri, letaknya saling berdekatan.

Gua tersebut diyakini sebagai tempat persembunyian dua pengikut Pangeran Sambernyawa. Perang Pangeran Sambernyawa melawan tentara Belanda tersebut sering disebut dengan Perang Gedander menurut Babat Giyanti.

Karena dikejar-kejar musuh, mereka mencari tempat yang aman hingga akhirnya bersembunyi di Gua Potro. Keadaan yang kurang menguntungkan dari segi keamanan perang membuat pengikut Pangeran Sambernyawa yang bernama Kyai Suroyudo dan Kyai Poncoputro untuk menetap di gua itu.

Setelah lama menempati Gua Potro, kedua kiai tersebut berjalan ke arah barat. Kurang lebih 50 meter dari Gua Potro, mereka menemukan Gua yang kemudian disebut Gua Bunder.

Gua Bunder diinilai paling aman ditinggali karena ruangan di dalam gua sangat luas namun mulut gua tidak terlalu lebar dan sulit diketahui musuh. Keduanya bersumpah akan menetap di gua tersebut sampai akhir hayat mereka.

Bekas Cungkup Makam

Sumpah kedua kiai tersebut terwujud dan mereka meninggal dunia di dalam Gua Potro Bunder, Desa Gebangharjo, Pracimantoro, Wonogiri. Bukti dari kebenaran cerita itu adalah adanya bekas cungkup (makam).

Bertahun-tahun kemudian, bekas cungkup yang terbuat dari kayu masih ada banyak hingga akhirnya dibangun kembali oleh Kepala Desa Gebangharjo, Mardijo. Kijing makam kedua kyai tersebut sampai sekarang masih ada di dalam gua sebagai penjaga sekaligus penghuni gua tersebut.

Pada malam Selasa Kliwon, malam Jumat Kliwon, dan setiap malam 1 Sura, gua ini selalu dipadati pengunjung. Pada umumnya mereka datang mengunjungi objek wisata ini dengan tujuan bersemedi agar apa yang mereka inginkan dapat terkabul.

geopark wonogiri Sejarah Gua Potro Bunder gunung sewu unesco
Goa Potro-Bunder di kawasan Museum Karst Indonesia, Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. (Solopos/Rudi Hartono)

Selain itu, mereka juga bertapa dengan tujuan mendapatkan kekuatan dari Sang Pencipta Alam Semesta berkaitan dengan keselamatan hidup. Bagi pengunjung yang ingin bermeditasi dalam Gua Potro Bunder, Desa Gebangharjo, Pracimantoro, Wonogiri, harus meminta izin dan mendapat persetujuan dari juru kunci atau penjaga gua terlebih dahulu.

Juru kunci akan memberikan keterangan dan bimbingan yang tepat sebelum memasuki gua. Pada umumnya mereka membawa perlengkapan/uba rampe seperti bunga, kemenyan, dupa. Pengunjung datang dari berbagai kalangan dan daerah.

Terlepas dari benar dan tidaknya kepercayaan tersebut, berkembangnya berbagai kepercayaan mengenai Gua Potro Bunder menambah daya tarik dan semarak kawasan wisata alam tersebut. Daya tarik ini juga dapat dikembangkan untuk wisata religi.

Biaya Tiket Masuk

Ada biaya tiket masuk bagi pengunjung objek wisata Gua Potro Bunder. Dari informasi yang diperoleh Solopos.com, untuk hari Senin-Sabtu tarif masuknya Rp3.000, sedangkan Minggu Rp4.000 per orang.

Sementara itu, menurut Buku Pintar Kabupaten Wonogiri, Gua Potro Bunder di Desa Gebangharjo, Pracimantoro, merupakan satu dari lima objek wisata alam gua yang ada di kawasan Geopark Gunung Sewu, Wonogiri.

Gua lainnya ada Gua Tembus, Gua Putri Kencono, Gua Sodong, dan Gua Gilap. Kanal Youtube PSW Channel pernah mengunggah video penjelajahan gua itu pada 2022 lalu. Disebutkan bahwa Gua Potro Bunder merupakan gua paling besar di antara gua-gua lain di kompleks Museum Karst Indonesia.

Panjang gua itu mencapai 80 meter menembus sampai ke area ladang. Saat tim PSW Channel melakukan penelusuran pada 2022 lalu, Gua Potro Bunder belum dilengkapi lampu penerangan seperti di Gua Tembus sehingga kondisi di bagian gua gelap.

Namun, Gua Potro Bunder menyajikan panorama alam berupa stalaktit dan stalagmit yang eksotis dan terbentuk secara alami. “Dulunya gua ini terpisah namun kedua lorong tembus jadi satu. Gua ini dipercaya punya nilai spiritual tinggi sehingga kerap dipake bertapa,” tulis narasi pada video di kanal Youtube tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya