SOLOPOS.COM - Hotel pertama di Boyolali

Solopos.com, BOYOLALI – Sebuah Panti Pelayanan Sosial Anak (PPSA) di jantung Kota Boyolali diyakini menggunakan gedung yang dulunya menjadi hotel pertama di Boyolali bernama Hotel Bojolali.

Hotel pertama di Boyolali itu bernama Hotel Bojolali yang sekarang menjadi PPSA Pamardi Utomo  di Jalan Pandanaran Nomor 174, Kelurahan Banaran, Kabupaten Boyolali.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Salah seorang pegiat sejarah asal Boyolali, Muhammad Faiz, meyakini hotel tersebut sebagai hotel pertama karena dia belum menemukan peninggalan bangunan sejarah lainnya di Boyolali yang dinamakan hotel.

“Saya tahu dari beberapa sumber Belanda, misal dari peta, iklan koran, maupun sumber-sumber lain menyebutkan ada Hotel Bojolali. Kalau di legenda tahun 1900-an awal kalau enggak salah, terlihat peta kota Boyolali tepatnya di Pamardi Utomo ada tulisan Hotel Bojolali tersebut,” ujarnya kepada Solopos.com, Minggu (20/11/2022).

Alumni Arkeologi Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut mendapatkan pula sumber-sumber tambahan yang menguatkan penemuannya. Ia mendapatkan foto lama dua orang perempuan yang berdiri di teras Hotel Bojolali dalam situs Tropenmuseum, Belanda.

Baca juga: Pernah Ditolak Warga, Panti Jati Adulam Ministry Solo Kini Hidupi 100-an ODGJ

Bagian teras depan tersebut, kata Faiz, masih sama persis dengan bangunan depan PPSA Pamardi Utomo. Hanya ada perbedaan sedikit di bagian fasad bangunan yang saat ini lebih tinggi dan beberapa jendela yang sudah berganti. Akan tetapi, ia menilai secara keseluruhan masih sama.

Terkait pemilik hotel yang diduga pertama di Boyolali tersebut, Faiz mengaku belum menemukan literatur terkait hal tersebut. Akan tetapi, ia meyakini kalau pemiliknya adalah orang Eropa. Ia mengatakan akan melakukan riset hal tersebut lebih dalam.

Ia ingin masyarakat Boyolali tahu jika di daerahnya sempat terdapat sebuah hotel bangunan kolonial yang dimiliki oleh orang Eropa. Faiz menilai banyak masyarakat yang belum tahu, terlebih pascakemerdekaan, hotel tersebut telah berubah menjadi panti asuhan pada 1950-an.

“Saya berharap tetap lestari bangunan ini, tetap jadi panti asuhan enggak apa-apa tapi enggak diubah. Jadi bagian utamanya pantang diubah dan semoga orang-orang makin sadar hotel ini cukup penting dalam sejarah Boyolali,” jelasnya.

Sementara itu, saat Solopos.com menyambangi PPSA Pamardi Utomo pada Senin (21/11/2022). Terlihat model bangunan depan yang identik dengan foto Hotel Bojolali.

Baca juga: Hilang 3 Tahun, Warga Karanganyar Ditemukan di Cipayung Jakarta Timur

Mulai dari desain lubang berbentuk persegi panjang yang terletak di bagian teras depan yang masih seperti dalam foto. Kepala PPSA Pamardi Utomo, Shodiq Wibowo, mengaku dirinya tidak mengetahui jika dulunya panti yang ia pimpin adalah hotel pertama di Boyolali.

“Tapi dulu Bu Sary [Ketua PPSA Pamardi Utomo] sebelumnya, yang sudah 21 tahun di sini juga pernah dengar kalau di sini hotel. Saya sendiri enggak tahu karena masuk di sini 2020. Kemungkinan bangunan aslinya itu ya di sini [kantor], soalnya enggak boleh dipugar,” jelasnya.

Shodiq mengungkapkan dirinya juga belum mendapatkan informasi terkait apakah bangunan PPSA Pamardi Utomo termasuk bangunan cagar budaya.

Namun, ia menjelaskan bangunan kantor masih dipertahankan dan tidak boleh diubah sedangkan di bagian belakang yang merupakan asrama anak-anak merupakan bangunan baru.

“Kalau sejarahnya mungkin terkait dengan nama Pambraman, dulu daerah sini dukuh namanya Pambraman. Dulu kan rumahnya orang Belanda, namanya Van Bram. Makamnya ada di belakang sini, kalau orang Jawa mungkin kesulitan menyebut Van Bram, jadilah Pambraman,” ujarnya.

Baca juga: Daftar Hotel di Boyolali untuk Muktamar Muhammadiyah, 30 Menit dari Pusat Acara

Shodiq menjelaskan saat ini PPSA Pamardi Utomo berada di bawah Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Tengah bertugas memberikan pelayanan soial bagi 80 anak yatim-piatu, yatim, piatu, terlantar, dan anak keluarga kurang mampu di Jawa Tengah.

Pada 1945 hingga tahun 1950 digunakan untuk menampung gelandangan dan orang terlantar. Kemudian tahun 1950 – 1953 digunakan untuk menampung anak-anak terlantar dan diberikan pendidikan hingga tamat Sekolah Rakyat.

Selanjutnya gedung yang diduga bekas bangunan hotel pertama di Boyolali ini pada 1953 – 2008 diberi nama Panti Asuhan Pamardi Utomo Boyolali yang bertugas memberikan pelayanan sosial bagi anak yatim-piatu, yatim, piatu, dan anak keluarga tidak mampu serta terlantar.

“Berdasarkan Pergub [Peraturan Gubernur] Jawa Tengah Nomor 50 Tahun 2008 mempunyai Satker [Satuan Kerja] Panti Asuhan Pamardi Siwi Sragen dan Panti Asuhan Esti Tomo Wonogiri. Sesuai dengan Pergub Nomor 111 Tahun 2010 berubah menjadi Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Utomo Boyolali,” jelasnya.

Baca juga: Catat! Daftar Hotel di Boyolali yang Masih Kosong untuk Muktamar Muhammadiyah

Kemudian, melalui Pergub Nomor 53 Tahun 2015 berubah nama lagi menjadi Balai Pelayanan Asuhan Anak Pamardi Utomo Boyolali. Perubahan nama juga terjadi lewat Pergub Nomor 63 Tahun 2016 menjadi Sasana Pelayanan Sosial Anak Pamardi Utomo Boyolali.



“Terakhir lewat Pergub Jawa Tengah Nomor 31 Tahun 2018 berubah nama menjadi Panti Pelayanan Sosial Anak Pamardi Utomo Boyolali tetap pada penanganan anak-anak terlantar,” kata dia saat ditanya soal bangunan yang diduga sebagai gedung hotel pertama di Boyolali itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya