Soloraya
Kamis, 2 Agustus 2018 - 15:05 WIB

Jejak Pasukan Mataram dan Ki Ageng Pandanaran di Asale Kalitengah Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KLATEN</strong> — Asal usul Desa Kalitengah di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, menorehkan kisah unik kaitannya dengan sejarah Kerajaan Mataram. Desa Kalitengah disebut-sebut <a title="Begini Keseruan Ular Tangga Raksasa di Klaten" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180731/493/931132/begini-keseruan-ular-tangga-raksasa-di-klaten">merupakan</a> desa tertua di Kecamatan Wedi.</p><p>Asale Kalitengah bermula saat sekelompok pasukan Kerajaan Mataram sedang melakukan perjalanan pulang bertugas ke Solo. Di tengah-tengah perjalanan, pasukan diserang sekelompok orang tak dikenal.</p><p>Mengetahui ada ancaman, pasukan lari bersembunyi ke sebuah kampung kecil terdekat. Kampung itu berada di tengah-tengah persawahan.</p><p>Dalam persembunyian itu pasukan Kerajaan Mataram melihat aktivitas warga setempat termasuk pasukan musuh yang memburu mereka. Namun, keanehan terjadi.</p><p>Pasukan musuh <a title="Video Wanita Jatuh Saat Konvoi Moge Klaten, Ini Penjelasan Kapolres" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180730/493/930903/video-wanita-jatuh-saat-konvoi-moge-klaten-ini-penjelasan-kapolres">tak bisa</a> melihat pasukan Kerajaan Mataram. Kesal pencariannya gagal, pasukan musuh meninggalkan kampung itu.</p><p>"Mungkin karena lokasinya kecil dan di tengah-tengah sawah, maka dinamai Kalitengah," ujar Kadus I Desa Kalitengah, Kecamatan Wedi, Slamet Widodo, saat ditemui <em>solopos.com</em> di Dukuh Klumutan, Kalitengah, Sabtu (30/6/2018).</p><p>Di Kalitengah, lanjut Slamet, juga pernah tinggal seorang perempuan kaya raya bernama Nyi Tasik. Dia adalah seorang saudagar yang pernah menjadi tempat Ki Ageng Pandanaran <em>ngenger</em> (mengabdi).</p><p>Suatu ketika, Nyi Tasik memerintahkan Ki Ageng Pandanaran agar mencari kayu untuk memasak apam. Namun, Ki Ageng Pandanaran tak mengindahkan perintah itu.</p><p>Ia memilih memasak apam menggunakan tangannya yang <a title="Gambyong Kolosal Lambang Suka Cita Warga Klaten Sambut HUT" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180729/493/930714/gambyong-kolosal-lambang-suka-cita-warga-klaten-sambut-hut">mengeluarkan api</a>.</p><p>"Melihat kejadian itu Nyi Tasik jadi tahu ternyata orang yang ikut dia itu orang sakti. Makam Nyi Tasik masih ada di Kalitengah," sambungnya.</p><p>Desa Kalitengah disebut-sebut menjadi desa tertua di Wedi. Desa itu memiliki 68 RT dari 30 RW. Selain pertanian, sektor perdagangan juga menjadi salah satu potensi desa yang merupakan ibu kota Kecamatan Wedi.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif