SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Bupati Wonogiri Joko Sutopo yang akrab disapa Jekek mengaku belum menentukan langkah selanjutnya setelah purnatugas sebagai Bupati pada 2025 mendatang. Ia mengaku masih fokus menyelesaikan tugas sebagai pemimpin Wonogiri sesuai target yang sudah ditentukan.

Kendati demikian, dia berharap masih bisa tetap terjun di dunia politik. Jekek menyadari dan tidak pula menampik dirinya menjadi perbincangan masyarakat terkait perjalanan politiknya setelah purnatugas sebagai bupati. Salah satunya kemungkinan maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah pada Pilkada 2024.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dia menyebut isu itu hanyalah spekulasi masyarakat. Dia sama sekali belum mendeklarasikan diri akan sebagai apa pun saat menyelesaikan tugas sebagai Bupati Wonogiri nantinya. Ada pun isu yang berkembang di masyarakat itu ia anggap sebagai kebebasan publik meski tidak tentu benar. 

“Saya seorang kader partai [PDIP]. Tidak pernah mau berspekulasi akan menjadi apa. Saat ini saya hanya fokus dan konsentrasi mengemban tugas sebagai Bupati [Wonogiri],” kata Joko Sutopo saat berbincang dengan Solopos.com di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu (3/5/2023).

Menurut Jekek yang kini menjabat Bupati Wonogiri, PDIP memiliki mekanisme sendiri dalam proses pencalonan kepala daerah baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi, yaitu melalui penjaringan dan penyaringan.

Proses penentuan siapa yang berhak menjadi calon kepala daerah dari PDIP pun bukan kewenangan kepengurusan partai tingkat cabang atau daerah. Hal itu mutlak keputusan DPP PDIP.

Jekek menegaskan saat ini fokus mencapai target sebagai Bupati, di antaranya menurunkan angka kemiskinan hingga satu digit angka, zero stunting, dan meningkatkan indeks pembangunan manusia di Wonogiri.

Pemilu Legislatif Jadi Parameter

Selain itu, sebagai Ketua DPC PDIP Wonogiri, Jekek mengaku masih mempunyai tanggung jawab meraih suara sebanyak mungkin untuk partai pada Pemilu 2024 mendatang.

“Saya punya tanggung jawab pada Pemilu 14 Februari 2024 [terlebih] dulu sebagai parameter. Saya harus menyelesaikan dulu tanggung jawab elektoral [sebagai Ketua DPC PDIP] dan tanggung jawab manajerial [sebagai Bupati Wonogiri]. Saya itu bukan siapa-siapa,” kata Jekek.

Jekek menambahkan sebagai petugas partai dia hanya menunggu instruksi dari DPP PDIP untuk ditugaskan sebagai apa atau di mana. Jekek hanya berharap setelah menjadi Bupati Wonogiri tetap terjun di dunia politik.

Sementara itu, pengamat politik Wonogiri, Bambang Tetuko, berpendapat siapa pun pilihan PDIP untuk dicalonkan sebagai Gubernur Jawa Tengah tidak akan sulit dikenal dan meraih banyak suara. Sebab PDIP mempunyai sistem kepartaian yang cukup baik hingga tingkatan terbawah. 

Kader-kader partai PDIP cukup loyal dan mereka menjadi petugas partai. Dengan demikian, apa pun keputusan partai pasti akan diikuti kader sebagai petugas. Demikian pula apabila ada kader yang tidak cukup dikenal namun dicalonkan partai, hal itu tidak menjadi masalah besar.

Partai dengan sendirinya akan bekerja memenangkan calon yang diusung. Berdasarkan hal itu, ihwal kemungkinan Jekek maju menjadi calon Gubernur Jawa Tengah meski belum dikenal di banyak daerah selain Wonogiri, menurut Bambang, bukan masalah besar bagi partai.

“Itu kalau memang benar [Jekek kelak dicalonkan]. PDIP ini mempunyai sistem yang cukup baik,” kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya