Solopos.com, SOLO—Kemesraan tim pemenangan paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, semakin kentara.
Hal itu setidaknya terlihat dari sikap Tim Daerah Anies-Muhaimin Kota Solo yang membolehkan dua lapangan yang mestinya menjadi jatah untuk kampanye rapat umum pada Minggu (21/1/2024), untuk digunakan para kader PDI Perjuangan (PDIP) berkegiatan.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Informasi tersebut disampaikan Ketua Bidang Hukum Tim Daerah Anies-Muhaimin Solo, Umar Januardi, saat diwawancara Solopos.com, Jumat (19/1/2024). Laki-laki yang juga Ketua Lembaga Saksi dan Pemenangan DPC PKB Solo itu seusai mengikuti Rakor Penyusunan Jadwal Kampanye Rapat Umum Pemilu 2024 di Wilayah Solo di Hotel Aston Solo, Jumat Sore.
“Dari teman PDIP tadi menyampaikan pada 21 Januari 2024 sudah dapat izin untuk melakukan kegiatan. Kan hari itu jadwal tim dari paslon 1 untuk rapat umum. Tapi karena kami tahu sahabat-sahabat kami PDIP ada kegiatan, kami mengikhlaskan untuk memberikan jatah lapangan yang harusnya untuk tim paslon 1 rapat umum, kepada PDIP,” ungkap dia.
Sikap itu, menurut Umar, sudah disampaikan secara langsung saat rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh KPU Solo. Hadir dalam rapat tersebut jajaran Bawaslu Solo, Polresta Solo, beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) Solo, dan perwakilan partai politik (parpol). Sebagai perwakilan dari DPC PDIP Solo yaitu Ketua Bappilu, Her Suprabu.
“Saya sudah sampaikan langsung dalam forum tadi. Karena memang kebetulan juga tim paslon 1 belum ada kegiatan untuk menggunakan kegiatan di dua lapangan itu. Saya selaku bagian tim paslon 1 Solo, menyerahkan dua lapangan itu untuk dipakai teman-teman dari PDIP. Lapangan yang mau dipakai informasinya Lapangan Sumber dan Karangasem,” urai dia.
Ditanya sikap Tim Daerah Amin Solo yang menyerahkan pemanfaatan dua lapangan itu kepada PDIP pada Minggu karena motif politik, Umar menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk menilai.
Sebab, menurut dia, perihal kemungkinan bergabungnya Anies-Ganjar di Pemilu 2024 mutlak kewenangan DPP parpol masing-masing pendukung capres-cawapres.
“Secara umum itu bukan kewenangan kami sebagai petugas partai di daerah. Kami ikut kebijakan pusat. Kalau soal apakah sikap kami terkait wacana bergabungnya Pak Anies dengan Pak Ganjar, saya kembalikan kepada masyaraat untuk menilai hal itu,” terang dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
