SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno, memberi obat cacing ke mulut sapi di peternakan di Desa Kayuapak, Kecamatan Polokarto, Senin (27/5/2024). (Istimewa/DPP Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO-Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo mengintensifkan pemberian obat cacing sapi menjelang Iduladha. Saat penyembelihan hewan kurban kerap ditemukan cacing di hati sapi yang berbahaya jika dikonsumsi manusia.

Petugas kesehatan hewan dari DPP Sukoharjo mendatangi lokasi peternakan sapi yang tersebar di 12 kecamatan. Mereka membawa obat cacing yang dimasukkan ke mulut sapi di setiap peternakan. Dengan pemberian obat cacing, tidak ada lagi temuan cacing di hati sapi saat penyembelihan hewan kurban.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan DPP Sukoharjo Arif Rahmanto mengatakan petugas kesehatan hewan kerap menemukan cacing di sapi kurban saat Iduladha. Warna hati sapi yang terinfeksi cacing lebih gelap dibanding hati sapi yang tak ada cacingnya. Hati sapi yang mengandung cacing berbahaya apabila dikonsumsi manusia.

“Guna mencegah temuan cacing di hati, pemberian obat cacing diintensifkan ke setiap lokasi peternakan sapi. Idul Adha sebentar lagi, jadi pemberian obat cacing dilakukan setiap hari,” kata dia, saat ditemui Espos di kantornya, Rabu (29/5/2024).

Menurut Arif, petugas kesehatan hewan bakal memperketat pengawasan distribusi hewan kurban menjelang Iduladha. Petugas bakal mengecek surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) yang wajib dikantongi pedagang hewan kurban ketika masuk wilayah Kabupaten Jamu. Pedagang hewan kurban wajib mengantongi SKKH sebagai dokumen bebas penyakit yang diterbitkan dokter hewan.

Selain itu, petugas kesehatan hewan juga akan berkeliling ke lokasi lapak pedagang hewan kurban di pinggir jalan. “Selain memeriksa kondisi hewan kurban, petugas juga akan mengecek apakah hewan kurban yang dijual sudah sesuai syariat Islam atau belum,” ujar dia.

Disinggung ihwal kebutuhan hewan kurban saat Hari Raya Iduladha  2024, Arif mengatakan tak berbeda jauh dibanding tahun lalu. Kebutuhan sapi saat Idul Adha 2024 sekitar 6.000 ekor, sedangkan kambing dan domba sekitar 10.000 ekor.

Di Sukoharjo, transaksi jual-beli hewan kurban dipusatkan di Pasar Hewan Bekonang, Kecamatan Mojolaban. “Informasi yang saya terima sudah ada kenaikan harga sapi kurban senilai Rp1 juta. Kemungkinan, harga sapi kurban kembali naik mendekati Idul Adha,” papar dia.

Sementara itu, Kepala DPP Sukoharjo Bagas Windaryatno mengatakan petugas kesehatan hewan bakal rutin memeriksa hewan kurban baik di peternakan maupun lapak pedagang yang kini mulai menjamur di pinggir jalan. Bagas memastikan tidak ada sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Peternak sapi atau kambing bisa berkoordinasi dengan petugas penyuluh kesehatan hewan untuk mendapatkan obat cacing. “Kemarin, petugas kesehatan hewan juga melakukan inspeksi ke Pasar Bekonang, Mojolaban, untuk mengecek kesehatan hewan kurban,” ujar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya