SOLOPOS.COM - Seribuan ekor sapi memadati Pasar Hewan Nglangon Sragen pada pasaran Pahing, Selasa (20/6/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Menjelang H-9 Iduladha, sekitar 1.000 ekor sapi memadati Pasar Hewan Nglangon, Kelurahan Karangtengah, Sragen, saat hari pasaran Pahing, Selasa (20/6/2023). Jumlah sapi itu membeludak bila dibandingkan hari pasaran biasa yang rata-rata 700-800 ekor setiap pahingan.

Harga sapi untuk kurban pun bervariasi dari harga Rp19 juta sampai Rp24 juta, tergantung bobot sapi. Rata-rata, para pedagang sapi atau warga mencari sapi kurban.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Tim Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Sragen yang dikoordinasi Subkoordinator Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DKP3 Sragen Ana Margaretha melakukan pemeriksaan hewan di pasar tersebut.

Dokter Hewan DKP3 Sragen, Suprapto, mengatakan pemeriksaan hewan di pasar dilakukan untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin desease (LSD). Dalam pemeriksaan itu, Suprapto menemukan sapi kurban yang pernah terjangkit LSD tetapi sudah sembuh.

Dia mengatakan sapi yang pernah terkena LSD itu bisa dikenali, yakni adanya lokasi yang tidak ditumbuhi rambut atau botak.

“Sapi itu aman untuk hewan kurban. Kami juga memeriksa kesehatan hewan lainnya, seperti matanya, temperamennya, dan seterusnya,” ujar Suprapto.

Dia mengatakan pada pasaran Pahing kali ini populasi sapi yang masuk ke pasar menbeludak sampai lebih dari 1.000 ekor. Dia mengatakan biasanya populasinya hanya 700-800 ekor.

Animo masyarakat untuk menjual sapi saat menjelang Iduladha, kata dia, meningkat karena diprediksi pembelian sapi kurban puncaknya pada Pasar Pahingan ini.

“Kalau menunggu pahingan lagi harga sudah tinggi karena mendekati Iduladha. Ini ada sapi gemuk ditawarkan Rp24 juta, tapi baru ditawar Rp23,25 juta,” jelasnya.

Seorang bakul sapi asal Ngrombo, Tangen, Sragen, Kemis, 70, mengaku berjualan sapi selama 35 tahun. Di memiliki sapi sampai 20-an ekor dan sudah laku 17 ekor.

Dia mengatakan sapi yang sudah terjual rata-rata seharga Rp19 juta-Rp20 juta per ekor.

“Ini saya bawa satu ekor paling besar, jenis limosin yang saya tawarkan Rp24 juta. Kemarin ada yang lebih besar laku Rp26 juta,” ujarnya.

Kemis mengatakan pengalaman dari tahun ke tahun harga sapi semakin naik saat mendekati Iduladha. Dia mengatakan kenaikannya bisa sampai Rp1,5 juta per ekor saat mepet dengan Iduladha.

Dia mengungkapkan pada hari-hari begini yang tepat untuk beli sapi kurban karena harganya belum naik tajam.

Sementara harga kambing pun ikut naik. Bakul kambing asal Kaliwedi, Gondang, Sragen, Ningsih, mengatakan harga yang biasanya Rp2,5 juta naik menjadi Rp2,8 juta.

Dia mengatakan harga biasanya Rp1,5 juta naik menjadi Rp1,8 juta. Saat sudah mepet dengan Iduladha, harga Rp2,5 juta itu bisa naik menjadi Rp3 juta.

“Ini saya bawa empat ekor kambing belum laku,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya