Soloraya
Sabtu, 13 Agustus 2011 - 10:55 WIB

Jelang Lebaran, harga Sembako tak bisa diprediksi

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pedagang di Pasar Sunggingan, Boyolali tak bisa memprediksi harga Sembako yang terus berubah setiap harinya. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Sejumlah pedagang di Pasar Sunggingan, Boyolali tak bisa memprediksi harga Sembako yang terus berubah setiap harinya. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Boyolali (Solopos.com)--Harga sembilan bahan pokok (Sembako) di sejumlah pasar di Boyolali tak menentu naik turunnya. Bahkan pedagang pun tidak bisa memprediksi harga Sembako yang setiap harinya berubah-ubah.

Advertisement

“Harga tiap hari berubah. Kita yang berdagang saja tidak bisa memperkirakan. Kadang naik tapi tiba-tiba turun. Terlebih bulan puasa jelang lebaran seperti ini,” ujar salah satu pedagang Sembako di Pasar Sunggingan, Boyolali Kota, Pratinah kepada Espos, Jumat (12/8/2011).

Dia menambahkan misalnya harga telur sempat naik hingga Rp 16.000 per kilogram sebelum puasa. Sementara per Jumat harganya turun menjadi Rp 12.000 per kg. Dijelaskan, kenaikan paling tinggi terjadi pada beras yang mencapai harga Rp 8.000 per kg. Sementara untuk minyak goreng Rp 9.500 per kg.

Menurutnya, aksi borong pembeli terhadap Sembako biasa terjadi pada H-5. Ia menambahkan hingga saat ini stok sembako di kiosnya masih mencukupi.

Advertisement

Sebelumnya, Wakil Bupati Boyolali, Agus Purmanto meminta masyarakat untuk tidak melakukan aksi borong Sembako. Diakuinya, kebutuhan warga menjelang Lebaran memang meningkat tajam. Namun, demi tercukupinya kebutuhan sehari-hari, semua warga dihimbau untuk tidak memborong.

“Stok bahan pangan seperti Sembako cukup. Setidaknya untuk empat bulan ke depan aman,” ujarnya kepada wartawan. Wabup meminta masyarakat tidak perlu khawatir akan kehabisan Sembako. Sebab, di Boyolali stok Sembako dalam kondisi aman.

Menurut data dari Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (Dispertanbunhut) disebutkan produksi gabah di Kabupaten Boyolali surplus.  Pada Juli gabah surplus mencapai 50.000 ton. Stok ini diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Lebaran.

Advertisement

(rid)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif