Soloraya
Senin, 25 April 2022 - 18:29 WIB

Jelang Lebaran, Pedagang Terminal Wonogiri Justru Harap-Harap Cemas

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Posko Pengamanan Arus Mudik-Balik Lebaran di depan Terminal Tipe A Giri Adipura, Kabupaten Wonogiri, Senin (25/4/2022). (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah pedagang di kios dalam Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri harap-harap cemas menunggu momen mudik Lebaran 2022. Mereka tak berani memprediksi kondisi di terminal akan ramai saat momen mudik Lebaran 2022.

Salah satu pedagang di kios dalam terminal, Ceplis, mengaku telah menempati kiosnya sejak enam tahun lalu. Ketika ditemui Solopos.com, Senin (25/4/2022), ia mengatakan kondisi terminal masih belum kunjung ramai.

Advertisement

“Masih sepi, belum ada banyak orang. Kemarin [Minggu] saja ada bus tapi isinya hanya sedikit, 10-12 orang,” katanya.

Semenjak pandemi Covid-19 melanda mulai 2020 lalu, aktivitas di eks Terminal Krisak itu terlampau sepi. Jauh berbeda dari masa-masa sebelum pandemi. Terlebih, saat momen mudik Lebaran tiba.

Advertisement

Semenjak pandemi Covid-19 melanda mulai 2020 lalu, aktivitas di eks Terminal Krisak itu terlampau sepi. Jauh berbeda dari masa-masa sebelum pandemi. Terlebih, saat momen mudik Lebaran tiba.

Baca Juga: 10 Berita Terpopuler: Curhat Pemilik Kios di Terminal Wonogiri

Tujuh hari sebelum Lebaran, terutama saat pandemi Covid-19 belum ada, biasanya aktivitas di Terminal Tipe Giri Adipura itu mulai meningkat. Bagi Ceplis, peningkatan kedatangan penumpang ke terminal turut membawa berkah bagi dagangannya.

Advertisement

Pedagang lain di kios dalam terminal, Hanis, menyampaikan hal serupa. Sebelum pandemi Covid-19, penghasilan dari berjualan makanan dan minuman ringan meningkat dua kali lipat pada momen mudik Lebaran.

Baca Juga: Kumuh, Eks Terminal Giri Adipura Wonogiri untuk Parkir Kendaraan Berat

Setelah pandemi Covid-19, aktivitas itu tiba-tiba hilang. Peningkatan penghasilan yang biasa ia peroleh dari berjualan saat momen mudik tiba tak didapat. Alih-alih meningkat, yang didapat justru penutupan kios-kios dagangannya dan milik pedagang lainnya.

Advertisement

“Dulu itu sewaktu 2020 disuruh tutup semua. Sedangkan pada Lebaran kedua pandemi Covid-19, 2021, masih ada pembatasan, disuruh tutup. Tapi sudah ada yang berjualan,” katanya.

Baik Hanis, Ceplis, dan pedagang kios terminal lainnya merasa dalam kondisi harap-harap cemas. Meski keran mudik sudah dibuka pemerintah, intensitas penumpang H-7 Lebaran belum seramai seperti sebelum pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ini Deretan Kuliner Enak di Kumalagiri Terminal Wonogiri, Pernah Coba?

Advertisement

“Hari ketiga sebelum Lebaran itu biasanya sudah banyak bus yang datangnya terlambat. Misalnya di jadwal pukul 15.00 WIB, datangnya baru pukul 17.00-18.00 WIB. Puncaknya terjadi pada malam takbiran,” kata Hanis.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif