SOLOPOS.COM - Para warga menyerbu pakaian pantas pakai yang dijual siswa SMAN 2 Sragen dengan harga Rp2.000-Rp5.000 di Desa Kandangsapi, Jenar, Sragen, Jumat (5/4/2024) (Istimewa/SMAN 2 Sragen)

Solopos.com, SRAGEN—Para siswa SMAN 2 Sragen berjualan pakaian pantas pakai kepada warga di wilayah Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Sragen, menjelang perayaan Lebaran 2024.

Sebanyak 600 potong pakain pantas pakai ludes karena hanya dijual Rp2.000-Rp5.000 per potong. Hasil penjualan pakaian tersebut disumbangkan ke masjid terdekat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMAN 2 Sragen, Maryanto, kepada Solopos.com, Minggu (7/4/2024), mengungkapkan hasil penjualan pakaian pantas pakai itu senilai Rp943.000 dan semua disumbangkan ke masjid.

Dia menerangkan para guru juga spotanitas mengumpulkan dana mendapat Rp1,5 juta. Dia mengatakan dana itu diberikan kepada warga yang tidak mendapat kupon bantuan, masing-masing menerima Rp50.000.

“Uang itu diharapkan dapat digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Kegiatan bakti sosial ini dilakukan sekaligus untuk menyalurkan zakat fitrak para siswa SMAN 2 Sragen. Sebanyak 1.675 kg yang terbagi menjadi 335 sak kemasan 5 kg. Sebanyak 300 sak diberikan kepada warga di Desa Kandangsapi, 16 sak diberikan di internal SMAN 2 Sragen, dan 19 sak diberikan lewat Masjid Tegalsari, Sragen,” jelas Maryanto.

Dia melanjutkan selain zakat fitrah, SMAN 2 Sragen juga menyalurkan 100 paket sembako senilai Rp30.000 per paket, pemeriksaan kesehatan gratis untuk 100 warga, dan penjualan pakaian pantas pakai dengan harga Rp2.000-Rp5.000 per potong.

Dia menjelaskan kenapa pakaian itu dijual karena secara psikologi kalau diberikan langsung warga merasa tidak dihargai tetapi kalau dengan membeli mereka merasa dihargai.

“Kami memilih Desa Kandangsapi sebagai tempat bakti sosial karena desa tersebut termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Ada 45 orang yang terlibat dalam baksos tersebut, yakni 10 guru dan 35 orang dari unsur OSIS, pramuka, rohis, dan PMR,” jelasnya.

Dia mengatakn kegiatan siswa selama Ramadan cukup banyak, seperti pesantren kilat, mabit, pembagian takjil untuk 150 orang, dan aneka kegiatan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya