SOLOPOS.COM - Para warga mengantre pelayanan di Kantor Pegadaian Sragen, Selasa (2/4/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Menjelang Lebaran jumlah transaksi kredit di Pegadaian Sragen meningkat 25%. Demikian juga jumlah pelunasan atau pengambilan barang juga naik hampir 20%.

Banyak warga yang berdatangan ke Kantor Pegadaian Sragen untuk menggadaikan perhiasan. Mereka membutuhkan dana lebih untuk mencukupi kebutuhan Lebaran.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Barang yang digadaikan seperti mobil, motor, sepeda angin, traktor, hingga perhiasan. Seperti Sulistanti, 48. bakul mi ayam di Patihan, Sidoharjo, Sragen, ini mengadaikan cincin emas seberat 10 gram ke Kantor Pegadaian Sragen, senilai Rp2,5 juta, Selasa (2/4/2024). Dia sudah lama menggunakan jasa pegadaian saat membutuhkan uang lebih.

“Setiap menjelang Lebaran biasanya menggadaikan barang ke Pegadaian. Kalau tabungan masih ada tidak usah menggadaikan barang. Sekarang kebetulan tabungan sudah mepet karena sudah digunakan untuk usaha. Gelang dan anting masih digadaikan. Kemarin untuk kalung dan cincin sudah saya ambil. Sekarang, cincinnya ‘sekolah’ lagi di Pegadaian,” ujarnya.

Dia lebih nyaman menggadaikan barang ketimbang menjualnya karena masih bisa memilikinya lagi dengan lebih mudah ketimbang sudah terjual. Sulistanti biasa menggadaikan perhiasan dalam tempo hanya empat bulan.

Pimpinan Cabang Pegadaian Sragen, Heru Khoirul Huda, membenarkan adanya peningkatan transaksi sampai 25% jelang Lebaran ini. Dia menyebut omzet kredit harian biasanya Rp800 juta, sekarang meningkat menjadi Rp1 miliar.

Ada banyak produk layanan di Pegadaian, tetapi gadai masih menjadi pilihan banyak pelanggan dengan menempati porsi 80%. Produk lainnya, ujar dia, ada pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) syariah, menabung untuk investasi emas, beli kendaraa bermotor, dan lainnya.

“Ada gadai yang fenomenal di Sragen, yakni gadai dari petani berupa traktor seperti yang ada di Gondang, Gemolong, dan Masaran. Kalau di kantor cabang juga ada yang menggadaikan traktor. Kalau gadai traktor itu biasanya untuk kebutuhan pertanian. Setelah musim tanam traktor digadaikan dan setelah musim panen traktor diambil lagi. Satu unit traktor itu bisa digadai dengan uang Rp10 juta,” ujar Heru.

Di Gondang, pascamusim tanam banyak petani yang menggadaikan traktornya, jumlahnya bisa sampai 300 unit. Sementara kendaraan yang paling banyak digadaikan adalah sepeda motor. Heru menerangkan gadai motor cukup dengan buku kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB) tetapi prosesnya dua hari. Kalau BPKB plus sepeda motornya, ujar dia, prosesnya cepat, 15 menit langsung bisa cair.

Lebih jauh Heru memaparkan jumlah transaksi penebusan barang gadai juga meningkat. Biasanya berkisar Rp600 juta sekarang naik menjadi Rp750 juta per hari. “Nanti H-3 Lebaran biasanya lebih banyak lagi yang pelunasan. Mereka menggunakan perhiasan itu untuk dipakai saat Lebaran. Sekarang pelayanan di Pegadaian tidak perlu antre karena sudah ada pelayanan yang mudah seperti di minimarket, pos, dan perbankan,” jelasnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya