SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Klaten (Solopos.com) – Ratusan pintu air yang tersebar di Kabupaten Klaten dalam kondisi rusak atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya menjelang musim tanam (MT) I.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Juwita kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (10/10/2011), mengatakan tahun ini hanya terdapat 14 pintu air yang mendapat prioritas perbaikan. Menurutnya, perbaikan 14 pintu air tersebut menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah
pusat senilai Rp 1,1 miliar. “Ada ratusan pintu air yang rusak. Karena anggaran terbatas, perbaikan hanya diprioritaskan 14 pintu air lantaran memiliki kerusakan dengan kategori berat,” ujar Juwita.

Juwita menjelaskan, ratusan pintu air yang rusak tersebut tersebar merata di semua kecamatan. Menurutnya, kerusakan pintu air itu dikarenakan adanya komponen yang hilang lantaran dicuri, keropos, dan lain sebagainya. Dia menjelaskan, APBD Kabupaten Klaten 2011 sedang defisit sehingga tidak mengalokasikan anggaran untuk perbaikan semua pintu air itu. “Sebenarnya ada alokasi untuk perbaikan infrastruktur bidang pertanian. Tetapi ada infrastruktur lain yang dirasa lebih
penting sehingga mendapat prioritas,” kata Juwita.

Juwita menambahkan, 14 pintu air yang akan diperbaiki tersebut tersebar di 10 kecamatan di Klaten. Hingga kini, proses perbaikan 14 unit pintu air tersebut sudah memasuki tahap lelang. Proyek ini direncanakan selesai pada pertengahan Desember tahun ini.

Sekretaris Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Klaten, Atok Susanto mengemukakan sebagian besar kerusakan pintu air disebabkan ulah pencuri. Lemahnya pengawasan, kata Atok, mengakibatkan pintu-pintu air itu menjadi sasaran pencuri. ”Biasanya barang-barang hasil curian itu dijual kiloan di pasar. Dari situ pencuri itu meraup untung, namun merugikan petani,” urai Atok.

Atok berharap, perbaikan ratusan pintu air tersebut bisa diprioritaskan pada tahun 2012 mendatang. Menurutnya, keberadaan pintu air itu sangat bermanfaat untuk mendistribusikan air ke sejumlah kawasan. ”Sekarang sudah mau memasuki MT I. Aliran air harus diatur agar distribusi air bisa merata. Jangan sampai ada lahan yang kekurangan air, sementara di lahan lain ada tanaman yang tergenang air,” papar Atok.

mkd

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya