SOLOPOS.COM - Pedagang Pasar Ir Soekarno Sukoharjo menunjukkan minyak goreng dagangannya yang mengalami kenaikan harga, Selasa (2/11/2021). (Solopos/Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, SOLO — Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), stok ketersediaan pangan di Kota Solo dinilai cukup. Namun harga sejumlah komoditas pangan seperti cabai rawit, bawang, minyak goreng, serta telur merangkak naik sejak dua pekan terakhir.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di Pasar Gede Solo, Kamis (23/12/2021), kenaikan cabai rawit mencapai Rp90.000 per kilogram. Salah satu pedagang, Samini, 53, mengatakan akhir November lalu harganya masih di angka Rp50.000.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kenaikannya melonjak tajam mulai awal Desember. Padahal ia membelinya langsung ke petani di Boyolali. “Per hari naik sepuluh ribu, dua puluh ribu, sekarang tinggi sampai 85.000 ada yang 90.000,” kata dia.

Baca Juga: Ini Daftar Stasiun KA yang Melayani Tes PCR dan Vaksinasi selama Nataru

Samini mengatakan kenaikan komoditas lain terjadi pada komoditas telur dan minyak goreng. Harga telur mencapai Rp30.000 per kilogram, sementara minyak goreng sampai Rp25.000 per liter.

Saking mahalnya, ia tak menjual minyak goreng selama dua pekan terakhir. “Belum ditambah bawang merah, bawang putih, juga naik. Minyak goreng mahal banget, saya sampai enggak jual, untungnya sedikit,” kata dia.

Kendati mahal, Samini, menilai penjualan cabai rawit dan bawang cukup tinggi jelang Nataru ini. Sebelumnya dengan harga Rp40.000 kilogram, ia hanya mampu menjual sepuluh kilogram cabai per hari.

Baca Juga: Tak Perlu Panik, Stok Pangan Jelang Akhir Tahun Dijamin Aman

Sementara sekarang ini ia bisa menjual hingga 30 kilogram cabai per hari. “Ini naik tinggi tapi ya yang beli banyak juga. Sehari tiga puluh kilogram habis,” terangnya.

Sebelumnya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo telah melakukan sidak ke beberapa sentra komoditas pangan beberapa waktu lalu. Kepala Perwakilan Bang Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo, dalam acara Dialog Interaktif RRI Solo, Kamis (23/12/2021), mengatakan bahwa stok komoditas pangan untuk Nataru masih aman. Harganya juga diklaim relatif stabil. Ada beberapa kenaikan harga namun tak banyak.

Joko mengatakan setelah didalami lebih lanjut, kenaikan harga tak serta merta karena momen Nataru. Ia mencontohkan kenaikan cabai disebabkan musim hujan yang membuat hasil panen menurun.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Naik Terus, Mendag Didesak Intervensi Pasar

Kenaikan harga telur disebabkan harga pakan jagung yang juga tinggi beberapa waktu terakhir. Sementara, kenaikan harga minyak disebabkan fenomena global yakni harga crude palm oil (CPO) dunia yang meningkat.

“Stok mencukupi, harga terkendali. Kenaikan harga karena beberapa faktor, yakni musiman, minyak terkait dengan fenomena global, sedangkan telur karena pakan jagung,” terang Joko.

Pemimpin Perum Bulog Cabang Solo, Sri Muniati, Kamis, menambahkan sepanjang tahun telah melakukan operasi pasar yang dikemas dalam rangka stabilisasi harga pangan. Bulog juga mengklaim stok beras di gudang cabang Semarang saat ini mencukupi.

Baca Juga: Kendalikan Harga Minyak, Menko Airlangga Gelar Operasi Pasar

Mereka juga memiliki stok komoditas komersil lainnya seperti minyak goreng, daging kerbau, terigu, dan gula. Semua bahan pangan tersebut siap didistribusikan ke pasar melalui penjualan ritel rumah pangan mereka jika harga bahan pokok semakin tinggi.

Selain itu, pihaknya juga siap membantu menstabilkan harga dengan membuka pasar murah. Selama ini pihaknya membuka stan pasar murah di sejumlah pasar tradisional Solo.

Selanjutnya, ia membuka pintu selebar-lebarnya bagi sejumlah pihak yang ingin menyelenggarakan pasar murah bersama Bulog. Perwakilan masyarakat, Jarkoni, melihat kenaikan harga jelang Nataru menjadi fenomena yang terus terjadi sejak lama.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Naik Terus Sampai 2022, Ini Sebabnya Bund

Menurutnya, harusnya pemerintah dalam hal ini TPID  sudah memiliki strategi untuk menekannya sehingga tidak terjadi secara berulang kali. Selebihnya, ia juga meminta Bulog agar pasar murah diadakan di tingkat kelurahan bekerja sama dengan pejabat pemerintah setempat. Harapannya, pasar murah tepat sasaran yakni diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang memang membutuhkan bantuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya