SOLOPOS.COM - Ketua PW Muhammadiyah Jateng Tafsir. (Solopos.com/Indah Septiyaning W.)
Solopos.com, KARANGANYAR–Pimpinan Wilayah (PW)
Muhammadiyah Jawa Tengah memastikan bersikap netral dalam pemilihan umum (
Pemilu) serentak yang akan berlangsung 2024 mendatang.
Meski demikian, PW Muhammadiyah Jawa Tengah mendorong kader dan warganya aktif dalam politik baik di pilih atau memilih. “Sikap Muhammadiyah dalam Pemilu 2024 itu netral aktif,” ujar Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir, di Karanganyar pada Sabtu (16/9/2023) malam.
Tafsir menjelaskan yang dimaksud netral aktif yaitu, Muhammadiyah secara lembaga harus bersikap netral. Namun, secara kader dan warga Muhammadiyah bersikap aktif yang berarti dipilih dan memilih dalam pemilu 2024 nanti.
Bagi kader dan warga Muhamamdiyah yang tidak maju sebagai calon legislatif (caleg) tidak boleh golput. Bagi kader yang maju sebagai caleg, layak dipilih namun tetap melihat kompetensi, keilmuan dan lain sebagainya.
“Pilih yang kompeten. Punya ilmu dan berakhlak mulia,” katanya.
Dia menjelaskan Muhammadiyah terbuka untuk semua partai. Muhammadiyah memilih bukan berbasis partai, namun kader. Artinya apapun partainya, jika kader Muhammadiyah harus dukung baik sebagai anggota legislatif maupun eksekutif. Muhammadiyah juga mendorong kepada seluruh kader untuk ikut berkompetisi di ajang Pemilu mendatang.
“Jika ada kader yang memiliki kompetensi, jangan disia-siakan. Seperti yang saya katakan, kekuasaan itu untuk lancarnya dakwah,” katanya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar, Muhammad Arif Babher, mengatakan dalam menghadapi Pemilu serentak 2024 mendatang, organisasi yang dipimpinnya secara kelembagaan tetap netral. Meski demikian pihaknya mendukung kader Muhammadiyah yang memiliki peluang untuk terpilih.
“Apapun partainya, jika itu kader Muhammadiyah, kita dukung menjadi kader bangsa dan bermanfaat bagi semuanya. Tapi secara lembaga kita netral,” katanya.
Berita Terkait
Hanya Untuk Anda
Inspiratif & Informatif