Sukoharjo (Solopos.com)-Sejumlah petani di sepanjang saluran Dam Colo Timur di Kabupaten Sukoharjo mulai mempersiapkan penggunaan sumur pompa untuk memenuhi kebutuhan air irigasi tanaman di sisa musim kemarau. Hal itu menyusul rencana pengeringan saluran Dam Colo yang dijadwalkan berlangsung mulai 3 Oktober 2011.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Salah satu petani di Dukuh Bakalan Desa Kepuh, Nguter, Winarno, 32, mengungkapkan saat ini sebagian petani nekad menanam meskipun pasokan air irigasi selama puncak musim kemarau sangat minim. Kecenderungan tersebut menurut dia karena hasil panen yang sangat baik pada akhir musim tanam (MT) III tahun 2011.
“Sekarang panen terus membaik, karena itu petani nekad menanam meskipun musim kemarau sedang mencapai puncak. Masalah kekurangan air diatasi dengan sumur pompa. Tapi sayangnya tidak semua petani mempunyai sendiri,” ungkapnya ketika ditemui Solopos.com di sela-sela kesibukannya di areal persawahan di Desa Kepuh, Jumat (30/9/2011) siang.
Winarno mengatakan, selain mengandalkan sumur pompa, petani juga berharap segera turun hujan. Hal itu agar kebutuhan air irigasi tanaman padi bisa dipenuhi dari sumber lain sehingga biaya produksi padi dapat ditekan sampat tingkat minimal. Dikemukakan, meskipun mencukupi, pengairan tanaman dari sumur pompa membutuhkan biaya ekstra.
“Sekarang sudah sering mendung. Mudah-mudahan segera turun hujan, makin cepat hujan makin baik,” ujarnya.
Petani lain di Dukuh Tegalpacing Desa Baran, Nguter, Hari, 30, menyatakan hal serupa. Dia menyebutkan serangan wereng yang mereda dan hasil panen MT III yang mendorong petani langsung melakukan penanaman meski dihadang kesulitan air irigasi. Pihaknya bergarap hujan segera turun agar masalah air irigasi bisa teratasi.
“Hasil panen terakhir secara umum cukup bagus. Kapan lagi kesempatan bagi petani mencari untung setelah pada musim tanam-musim tanam sebelumnya hasilnya sangat tidak memadai,” tegasnya ditemui secara terpisah.
Hari sempat berharap pengeringan saluran Dam Colo ditunda untuk memberi kesempatan petani menikmati air irigasi lebih lama selama puncak kemarau. Hal itu, seru dia, sekaligus dukungan untuk petani bangkit dari keterpurukan. Tetapi karena sulit dipenuhi, pihaknya berharap musim penghujan datang dalam waktu dekat agar irigasi tanaman terjamin.
(try)