Soloraya
Kamis, 7 Januari 2021 - 06:00 WIB

Jelang PSBB, Wali Kota Solo: Seluruh Daerah Harus Kompak Dan Koordinasi

Mariyana Ricky P.d  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dengan masker kumisnya. (Solopos-Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com, SOLO -- Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyerukan agar seluruh kepala daerah kompak dalam menjalankan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB pada 11-25 Januari mendatang.

Soloraya menjadi salah satu wilayah di Jawa Tengah yang ditetapkan menjalankan PSBB selain Semarang Raya dan Banyumas Raya. Rudy, sapaan akrab Wali Kota, menyebut pelaksanaan PSBB membutuhkan koordinasi seluruh kepala daerah Soloraya.

Advertisement

Koordinasi juga melibatkan Gubernur Jawa Tengah agar kebijakan tersebut lebih bersinergi. Kepala daerah Soloraya wajib kompak agar pembatasan sosial berhasil menekan persebaran virus SARS CoV-2.

Perempuan Meninggal Tertabrak KA Prameks di Laweyan Solo, Begini Kejadiannya

Advertisement

Perempuan Meninggal Tertabrak KA Prameks di Laweyan Solo, Begini Kejadiannya

Wali Kota Solo tersebut setuju penerapan PSBB mengingat lonjakan kasus yang terjadi dalam dua bulan terakhir. Pemerintah pusat tentu telah mempertimbangkan keputusan itu sebelum mengumumkan kepada masyarakat mengingat PSBB bakal berdampak pada seluruh lini.

“Kami koordinasi dulu minimal dengan gubernur, pelaksanaan PSBB ini seperti apa. Soalnya ledakan kasusnya luar biasa. Kalau pusat sudah memutuskan pasti penuh pertimbangan. Saya juga akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan daerah sekitar karena ini menyangkut hidup banyak orang,” katanya kepada wartawan, Rabu (6/1/2020).

Advertisement

Wali Kota Solo Terbitkan SE Terbaru Soal Prokes, Begini Tanggapan Pengelola Toko Modern

Karenanya, Wali Kota Solo itu bakal menggelar rapat lintas instansi mengingat PSBB lebih ketat daripada sekadar pembatasan kegiatan masyarakat (PKM). TNI/Polri dan kejaksaan bakal ia mengingat regulasi PSBB sangat detail.

Ia mengaku selama ini telah mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan 4M dalam wilayahnya. Selain itu, 3T, yaitu tracing, testing, dan treatment untuk menekan angka kasus positif Covid-19. Namun apabila daerah sekitar tak melakukan hal yang sama, akan sia-sia belaka.

Advertisement

"Kalau pembatasan itu semua daerah, tidak ada persoalan. Solo ini sudah 3T, tapi kalau sekitarnya enggak, ya bengep [babak belur] juga,” imbuhnya.

Hujan Deras 3 Jam, Tanggul Sungai Gamping Burikan Klaten Jebol di 2 Tempat

Wali Kota Solo menegaskan pemerintah daerah tidak bisa menolak keputusan PSBB mengingat kriterianya sudah tercapai. Ia memperkirakan seluruh pasar tradisional bakal sepi karena sebagian besar pedagangnya berasal dari luar Solo.

Advertisement

Sektor Informal

Belum lagi sektor informal yang mengandalkan kunjungan seperti pedagang kaki lima (PKL), warung makan, kafe, dan sejenisnya. Ketua Pelaksana Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, juga menyetujui rencana PSBB.

Ia berharap PSBB mampu menekan laju persebaran virus penyebab Covid-19. Terlebih, masyarakat semakin abai menerapkan protokol kesehatan.

Solo Great Sale 2021 Ditunda, Event Lain Masih Dipertimbangkan

“Ini orang-orang malah mengajukan izin hajatan melebihi kapasitas. Makanya PSBB saya harapkan bisa bikin mereka berpikir ulang. Kami setuju adanya pembatasan waktu operasional, tapi kami tunggu detailnya karena masih beberapa hari lagi,” ucap Ahyani.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo itu kemudian menyebut Surat Edaran (SE) yang berlaku hingga 21 Januari mendatang bisa dikoreksi atau dicabut saat PSBB berlangsung. Pemkot bakal membahas lebih detail ihwal potensi kerumunan pada bagian mana saja yang memungkinkan penularan.

“Kerumunan apa, kegiatan apa, kami pernah rapat soal ini. Saat ini kita tinggal menunggu,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif