Soloraya
Jumat, 17 Maret 2023 - 14:36 WIB

Jelang Ramadan, Diskumindag Sragen Ajukan Tambahan 5.000 Tabung Elpiji 3 Kg

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi distribusi gas elpiji 3 kg. (Bisnis.com)

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen mengusulkan tambahan alokasi elpiji 3 kg  sebanyak 5.000 tabung. Selama ini kuota elpiji melon ini di Sragen sebanyak 37.585 metrik ton (MT).

Kepala Diskumindag Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, saat dihubungi Espos, Jumat (17/3/2023), mengatakan pihaknya memonitor terus kebutuhan elpiji, terutama untuk kesiapan hari besar keagamaan nasional seperti Ramadan dan Lebaran. Dia mengatakan Diskumindag sudah berkirim surat ke Pertamina untuk meminta tambahan alokasi elpiji 3 kg mengingat pandemi Covid-19 sudah dicabut sehingga kebutuhan masyarakat akan ke arah normal.

Advertisement

“Kalau pantauan kemarin masih normal. Namun, kami tetap akan berkirim surat untuk meminta tambahan alokasi. Kami didukung stakeholders berupa dua stasiun pengisian pengakutan bulk elpiji (SPPBE), 16 agen elpiji, dan sebanyak 1.300 pangkalan elpiji,“ jelas Cosmas.

Pertamina akan menunjuk pangkalan siaga untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Cosmas mengatakan usulan tambahan 5.000 tabung elpiji 3 kg itu menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. “Kami tetap memantau kondisi di lapangan sampai dengan hari ini,“ ujarnya.

Di sisi lain, menjelang Ramadan geliat ekonomi sudah memulai terasa. Sejumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Sragen sudah meningkatkan kapasitas produksi mereka.

Advertisement

Seperti yang dilakukan pengusaha jamur krispi asal Ngrampal, Sragen, Anik Purwanti. ia mulai meningkatkan kapasitas produksi untuk stok 1-2 bulan persiapan Ramadan dan Lebaran. Dia membutuhkan elpiji tambahan untuk memproduksi jamur krispi tersebut dengan jumlah lebih.

“Kalau hari biasa paling hanya butuh dua tabung. Sekarang butuhnya bisa 3-4 tabung per hari. Permintaan jamur krispi juga naik terus. Permintaan pasar tidak menentu tetapi setiap hari ada. Misalnya, baru selesai membungkus tiba-tiba ada permintaan 120 bungkus, kemudian ada permintaan lagi 30 bungkus,“ jelas Anik.

Anik sekarang sudah memiliki stok jamur krispi fresh 100-150 bungkus. Setiap hari dia memproduksi  20 kg jamur krispi. Biasanya di Bulan Puasa itu ia libur karena sudah ada stok yang disiapkan sebelumnya. Namun sekarang kondisinya sedikit berbeda, barang cenderung habis terus sehingga tak bisa untuk stok.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif