SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Menjelang pelaksanaan ritual sadranan atau ziarah kubur sebelum bulan Ramadan di Boyolali, permintaan ayam jago di Pasar Ayam Ngebong, mengalami peningkatan.

Dari pantauan <I>Espos<I> di Pasar Ayam Ngebong, Jumat (23/7), sejumlah pedagang menggelar dagangan berupa ayam jago. Para pedagang memilih untuk berjualan ayam jago dibandingkan ayam betina, karena permintaan yang besar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Biasanya, bagi warga Boyolali dan sekitarnya, ayam jago digunakan sebagai salah satu sesaji kenduri dalam pelaksanaan nyadran tersebut. Tidak sedikit warga yang memborong sebagai ubarampe sesaji saat ziarah kubur dan kerja bakti lingkungan sekitar.

Peningkatan permintaan ini juga mengakibatkan kenaikan harga ayam jago, dari sebelumnya berkisar Rp 30.000 per ekor, kini harga mengalami peningkatan. Bahkan kenaikan itu mencapai Rp 95.000 per ekor.

Salah seorang pedagang ayam Siyem mengaku saat ini omset penjualan mengalami peningkatan dibandingkan hari-hari biasa. Saat ini, jelas Siyem, dirinya mampu menjual hingga tujuh ekor ayam jago.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya