SOLOPOS.COM - Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama.(Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGENPolres Sragen berencana mengundang para pimpinan dari 16 perguruan silat di Kabupaten Sragen untuk paparan kegiatan terkait dengan momentum Sura dalam waktu dekat.

Dalam pertemuan itu, Polres menggandeng Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Sragen untuk membuat kesepakatan bersama supaya Sragen yang notabene banyak pendekar bisa menjadi contoh daerah yang kondusif.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Rencana itu diungkapkan Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama saat ditemui wartawan di Makodim 0725/Sragen, Senin (10/7/2023) malam. Kapolres menginginkan Sragen sebagai daerah yang banyak pesilat itu bisa menjadi contoh bahwa selama momentum Sura tetap aman dan kondusif.

Kapolres menyampaikan bila tidak ada perubahan, pekan ini, Polres Sragen mulai mendata perguruan-perguruan silat yang melaksanakan kegiatan keperguruan dengan mengambil momentu Sura, seperti pendadaran, pengesahan, uji jago, dan seterusnya.

“Nanti, masing-masing pimpinan perguruan silat kami undang bersama Forkompimda. Mereka nanti punya kegiatan apa selama Sura, bisa paparan kepada kami. Kami akan beri masukan dan bikin kesepakatan bersama. Kami akan kawal mereka. Bukan untuk membatasi tetapi supaya aktivitas mereka tidak merugikan masyarakat dan supaya tidak liar,” jelas AKBP Piter.

Dia menyampaikan terkait dengan bentrok dua kelompok di Terminal Lama itu sampai sekarang belum ada laporan dari pihak korban, meskipun ada korban yang luka-luka. Kendati demikian, AKBP Piter menyampaikan polisi tetap melakukan pemetakan di lokasi kejadian dan meminta keterangan saksi-saksi tetapi tidak ada berita acara pemeriksaan (BAP).

“Manakala ada laporan baru ditindaklanjuti. Kalau pun damai tidak apa-apa, mungkin karena kesalahpahaman. Penegakan hukum itu menjadi langkah terakhir,” jelasnya.

AKBP Piter menerangkan sebenarnya pola pengamanan yang dilakukan sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Ketika ada pengesahan, kata dia, mulai pemberangkatan sampai kepulangan dikawal aparat Polsek.

Dia mengatakan ternyata ada yang bandel lepas dari rombongan dan konvoi.

“Kami mengimbau pihak perguruan benar-benar bertanggung jawab untuk mengendalikan anggotanya dan mengikuti aturan atau ketentuan yang sudah disepakati,” pintanya.

Dia menjelaskan sebelum kegiatan polisi sudah mengundang pengurusnya untuk paparan tentang konsepnya, tempatnya, jumlah pesertanya, dan kepanitiaannya.

Setelah itu, Kapolres menjelaskan polisi memberi saran dan masukan terkait pengamanan dan mereka harus mengikuti pola pengamanan polisi

“Dalam pertemuan tidak ada konvoi dan memang konvoi kami larang. Atribut seragam bendera hanya dipakai saat di lokasi kegiatan. Setelah selesai dilepas. Tetapi, kadang ada sempalan. Kami tekankan lagi jaga kondusivitas dan meminimalisasi risiko gesekan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya