SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Jumlah anggota Tim Pemantau Independen (TPI) untuk Ujian Nasional (UN) 2010 di tingkat Kabupaten Sragen kurang. Hal itu disinyalir melemahkan pengawasan TPI terhadap kemungkinan terjadi tindak kecurangan di tiap sekolah selama UN berlangsung.

“Setiap sekolah, hanya akan dipantau oleh satu orang TPI. Jadi total anggota TPI adalah 154 orang. jumlah itu sesuai dengan jumlah sekolah, baik tingkat SMP/MTs/SMP LB dan SMK di Kabupaten Sragen,” ulas Sekretaris TPI Kabupaten Sragen, Drs Soewarno saat ditemui Espos di Kantor Dewan Pendidikan Kabupaten Sragen seusai memantau pendistribusian soal dan lembar jawab komputer (LJK) UN kepada masing-masing sub rayon Kabupaten Sragen di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, Minggu (21/3).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Padahal, menilik Prosedur Operasi Standar (POS) TPI untuk tugas sekretariat TPI Kabupaten/Kota, pada poin yang berisi tentang Pemantauan E, tertulis jelas seorang TPI untuk setiap sekolah/madrasah dengan jumlah ruang sampai dengan sepuluh. Apabila, lebih ditambah seorang lagi untuk setiap kelipatan sepuluh. Agaknya, hal itu tidak berlaku untuk TPI di Kabupaten Sragen.

“Karena, keterbatasan anggaran maka setiap sekolah hanya diberikan satu TPI. Jadi, misalnya di satu sekolah ada lebih dari sepuluh kelas maka akan tetap disediakan satu TPI,” tukas Soewarno singkat.

Saat dikonfirmasi kemungkinan TPI lengah memantau di setiap sekolah karena jumlah kurang memadai, Soewarno mengungkapkan hal itu bisa saja terjadi.

“Tetapi, TPI itu diibaratkan tukang potret kejadian apa saja yang sekiranya menyimpang atau janggal saat UN berlangsung. Jadi, saya yakin satu orang TPI mampu memantau satu sekolah. Idealnya memang satu TPI mengawasi sekitar sepuluh kelas,” ungkapnya.

m88

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya