SOLOPOS.COM - Seorang ibu mencetak apam di salah satu warung yang berlokasi tak jauh dari Masjid Besar Jatinom atau kompleks makam Kyahi Ageng Gribig, Rabu (14/9/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pedagang apam dadakan bermunculan di sekitar wilayah Jatinom, Klaten, menjelang puncak tradisi sebaran apam Yaa Qawiyyu. Apalagi, tradisi itu bisa kembali digelar secara meriah tahun ini setelah dua tahun diadakan secara sederhana.

Puncak tradisi sebaran apam Yaa Qawiyyu bakal digelar, Jumat (16/9/2022). Berdasarkan pantauan, sejumlah persiapan sudah dilakukan untuk merayakan puncak tradisi tersebut yang dua tahun sebelumnya digelar secara terbatas akibat pandemi Covid-19.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pedagang-pedagang bermunculan di Jatinom. Hal itu tak terkecuali pedagang apam seperti di sepanjang jalan menuju Masjid Besar Jatinom.

Salah satunya, Suti, 51. Selama hampir 10 tahun terakhir, Suti berjualan apam menjelang puncak tradisi tersebut.

Suti dibantu sekitar tujuh ibu membikin sendiri apam dengan menyajikan apam dalam empat varian rasa, yakni original, cokelat, gula Jawa, dan nangka. Bahan baku utama membuat apam di antaranya tepung beras, gula pasir, serta telur.

Baca Juga: Makna Apam Dibalik Tradisi Yaa Qawiyyu di Jatinom Klaten

Suti berjualan apam hanya saat menjelang perayaan tradisi itu. Dia berjualan apam di depan rumahnya yang berlokasi tak jauh dari Masjid Besar Jatinom atau kompleks Makam Kyahi Ageng Gribig.

“Saat momentum Saparan [tradisi sebaran apam Yaa Qawiyyu juga dikenal dengan nama Saparan], saya jualan minimal selama satu pekan, maksimal 10 hari,” kata Suti saat ditemui di sela jualan apam, Rabu (14/9/2022).

Suti menjelaskan saat hari biasa, dia mengolah sekitar 15 kg tepung beras. Mendekati hari H tradisi sebaran apam, jumlah bahan baku yang dia olah bertambah, apalagi saat hari sebaran apam yang biasanya dilakukan pada Jumat.

“Kalau sudah mendekati puncak tradisi sebaran apam biasanya para pendatang serta pejalan kaki semakin banyak yang beli. Saya bisa mengolah 50 kg tepung beras. Saat Kamis atau H-1 tradisi sebaran apam, saya bisa mengolah 200 kg. Bahkan saat hari H bisa sampai 300 kg. Tergantung kemampuan yang mencetak,” kata Suti.

Baca Juga: Cara Bikin Apam Ala Tradisi Yaa Qawiyyu Jatinom Klaten

Pembeli berdatangan dari berbagai daerah. Selain warga sekitar Jatinom, pembeli berasal dari para pendatang termasuk peziarah.

Suti pun sudah kebanjiran order apam. Suti menjual per biji apam buatannya Rp1.500. Dia juga menjual apam dalam satu paket berisi tujuh apam seharga Rp10.000.

Suti menjelaskan sebaran apam yang biasanya digelar di Lapangan Klampeyan selama dua tahun sebelumnya ditiadakan dan acara tradisi digelar secara sederhana. Meski sebaran apam dua tahun lalu ditiadakan, Suti mengatakan apam yang dia jual tak sepi pembeli.

Bahkan, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, pernah mampir ke warungnya mencicipi apam buatannya tahun lalu.

Baca Juga: Sejarah Saparan Yaa Qawiyyu di Jatinom Klaten

“Tahun lalu saat Pak Ganjar mampir ke sini, saya membuat adonan menghabiskan tepung beras sampai 3 kuintal,” kata Suti.

Saking bangganya, Suti menambah foto Ganjar menikmati apam di spanduk lapaknya. Pada spanduk bertuliskan Apem Yaaqowiyyu Bu Suti itu terdapat foto Ganjar Pranowo menikmati apam dengan keterangan foto bertuliskan Pak Ganjar pernah ke sini.

Camat Jatinom, Wahyuni Sri Rahayu, mengatakan apam menjadi ciri khas pada tradisi sebaran apam Yaa Qawiyyu. Saat menjelang puncak tradisi seperti saat ini, banyak pedagang dadakan yang berjualan apam di sepanjang jalan menuju kompleks makam Kyahi Ageng Gribig. Mayoritas pedagang apam adalah warga Jatinom.

“Lebih dari 50 orang. Biasanya mereka buka jualan di depan rumah masing-masing,” kata Wahyuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya