SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibadah haji. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Jemaah haji asal Toriyo, Bendosari, Sukoharjo meninggal dunia usai tiba di Indonesia. Pria berlumur 69 tahun tersebut sempat pingsan saat kedatangannya pada Selasa (25/7/2023).

“Satu jemaah haji asal Toriyo RT 002/RW 003, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo atas nama Panggat Sastro Wiyono meninggal dunia begitu tiba di Tanah Air, Selasa (25/7/2023),” papar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu saat dihubungi Solopos.com, Rabu (26/7/2023).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Almarhum Panggat tergabung dalam kloter 66. Saat tiba di Tanah Air, almarhum sempat pingsan lalu dibawa ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Asrama Haji Donohudan. Ia kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan. Sayangnya, ia tidak tertolong hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Tri Tuti menyebut selain almarhum, dua jemaah haji lainnya juga harus dirujuk ke rumah sakit. Salah satunya jemaah asal Kartasura dari kloter 66 atas nama Joko Suratno dan juga jemaah asal Polokarto dari kloter 67.

Keduanya mendapatkan perawatan medis usai mendarat di Tanah Air. Kendati demikian, Tri Tuti tak menyebut sakit yang dialami keduanya lantaran merupakan rahasia pasien.

Lebih lanjut ia mengatakan salah satu jemaah haji asal Tawangsari juga mendahului kepulangan karena mengalami dimensia atau kepikunan. Namun, ia menyebut secara keseluruhan kesehatan jemaah haji baik.

Selain itu, dalam kedatangannya, jemaah haji harus melewati screening kesehatan. Kemudian dari sana akan ada kategori pemilahan.

“Memang dalam kedatangannya jika ada jemaah haji yang memiliki penyakit khusus langsung dirujuk. Tetapi kalau yang sehat kami tetap mengindahkan protokol kesehatan agar senantiasa terhindar dari penyakit,” paparnya.

Sementara itu, Petugas Tenaga Kesehatan Haji Daerah, Romdlon Nugroho, mengatakan jumlah jemaah asal Sukoharjo utuh dari berangkat hingga kepulangannya. Ia mengatakan setidaknya seluruhnya mengalami kondisi yang baik meski ada beberapa yang harus dirujuk tersebut.

“Jemaah haji paling sering mengalami sakit flu dan pilek yang berkaitan dengan udara yang sangat panas. Di Madinah suhu sampai 45-46 derajat Celcius. Alhamdulilah sudah diantisipasi untuk menghindari dehidrasi dan heat stroke,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya