Soloraya
Rabu, 26 Oktober 2011 - 11:29 WIB

Jembatan gantung di Dusun Butuh mengkhawatirkan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ilustrasi. (dok Solopos)

Plupuh (Solopos.com)–Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Bengawan Solo, di Dusun Butuh, Desa Gedongan, Kecamtan Plupuh saat ini dalam kondisi mengkhawatirkan.

Advertisement

Angkur atau patok yang mengikat jeruji jembatan itu tinggal berjarak dua meter dari bibir sungai.

Diungkapkan Kepala Desa Gedongan, Krustinah, saat terjadi hujan, tanah di tepian aliran Sungai Bengawan Solo itu juga rawan longsor.

“Sekitar bulan April lalu, terjadi banjir di Sungai Bengawan Solo, akibatnya tebing di tepian sungai menjadi longsor. Tak menutup kemungkinan longsor itu bisa terjadi kapan saja, sehingga kondisi jembatan itu kian membahayakan,” tutur Krustinah kepada Espos, Selasa (25/10/2011).

Advertisement

Lebih lanjut dikatakan dia, saat ini warga masih menggunakan jembatan gantung tersebut sebagai jalur penghubung menuju Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran.

Tapi, banyaknya warga yang melintas memang tak seperti dulu. Menurut Krustinah, warga di desanya merasa was-was bila suatu saat sekitar jembatan itu longsor.

Perihal perbaikan jembatan gantung itu, Krustinah mengakui sudah melayangkan laporan kondisi jembatan yang longsor ke beberapa pihak terkait. Antara lain, Krustinah telah mengirim surat kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Kepala Balai PSDA Bengawan Solo, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sragen dan tembusan ke Bupati Sragen.
Surat tersebut telah dikirimkannya lebih dari tiga bulan lalu. Namun, diakui dia hingga kini dirinya belum mendapatkan respons.

Advertisement

“Kami sangat berharap secepatnya ada penanggulangan tebing Sungai Benagawan Solo ini. Apalagi sekarang sudah masuk musim penghujan. Harapannya tebing itu bisa dibangun  atau ditanggul. Karena longsor sedikit saja bisa mengakibatkan jembatan tak seimbang,” tandas dia.

Sementara salah seorang warga yang kerap melintas di jembatan gantung itu, Sri, mengungkapkan kekhawatirannya saat berada di atas jembatan.

“Rasanya deg-degan sekali. Apalagi melihat tepian sungai yang mudah longsor. Selain itu papan kayu untuk melintas sudah terlihat mulai lapuk,” ungkapnya.

(m97)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif