Soloraya
Selasa, 15 Maret 2022 - 11:14 WIB

Jembatan Gantung Girpasang Klaten Buka meski Merapi Erupsi, Tapi...

Taufiq Sidik Prakoso  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung menumpang gondola menuju ke Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Sabtu (30/10/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopso.com, KLATEN — Objek wisata di kawasan lereng Gunung Merapi wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dipastikan masih buka.

Meski diizinkan buka, pengelola diingatkan untuk mematuhi ketentuan pembatasan serta waspada terhadap potensi bahaya erupsi Gunung Merapi. Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho, mengatakan wisata di daerah lereng Gunung Merapi di Klaten tetap buka.

Advertisement

“Kami dengar untuk yang daerah Sleman ada yang tutup sementara. Kalau di Klaten masih buka. Tetapi kami tetap memberikan informasi kepada pengelola desa wisata yang ada di sana untuk tetap waspada dengan potensi bahaya erupsi Merapi,” kata Nugroho, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga : Menikmati Secangkir Kopi Balerante dan Pemandangan Merapi di Klaten

Advertisement

Baca Juga : Menikmati Secangkir Kopi Balerante dan Pemandangan Merapi di Klaten

Nugroho mengatakan salah satu destinasi wisata di lereng Merapi yang lagi hits yakni Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten kini dikenal jembatan gantung serta gondola penumpang melintasi jurang.

Dia menjelaskan Girpasang tetap dikunjungi wisatawan meski jumlah pengunjung akhir pekan lalu menurun dibandingkan sebelumnya. Kondisi itu dipengaruhi faktor cuaca yang kerap hujan.

Advertisement

Baca Juga : Lereng Gunung Merapi di Sleman Tetap Ramai Dikunjungi Wisatawan

“Kami tetap mengacu ketentuan pembatasan pengunjung 25 persen dari kapasitas. Dari tim satgas OPD dan pengelola selalu diminta memastikan penerapan itu walau saat ini kasus Covid-19 di Klaten cenderung melandai,” urai dia.

Ingatkan Tetap Waspada

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Subur, memastikan erupsi yang sempat terjadi beberapa waktu lalu dengan arah luncuran awan panas guguran ke sisi tenggara atau Kali Gendol sejauh 5 km tak berpengaruh ke kunjungan wisata.

Advertisement

Baca Juga : Foto-Foto Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Selimuti 10 Desa di Magelang

Subur menjelaskan guguran yang mengarah ke tenggara tak berdampak apapun ke wilayah Tegalmulyo termasuk tidak ada dampak hujan abu. Pada Minggu (13/3/2022), jumlah wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Tegalmulyo mencapai 3.000-3.500 orang.

“Dengan aktivitas kemarin, pariwisata tetap jalan. Tidak ada dampak apapun. Tetapi kalau kondisi ramai, beberapa kali kami selalu sampaikan imbauan ke pengunjung terkait perkembangan Merapi,” kata Subur.

Advertisement

Baca Juga : Ngeri! Masih Berasap, Pasir Vulkanik Merapi Malah Buat Mainan

Sebagai informasi, awan panas guguran Gunung Merapi beberapa kali terjadi pada Rabu (9/3/2022) malam hingga Kamis (10/3/2022) dini hari. Arah luncuran guguran ke sisi tenggara atau Kali Gendol dengan jarak luncur terjauh sekitar 5 km dari puncak.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memastikan potensi bahaya erupsi belum berubah. Status aktivitas Merapi juga masih berada pada level siaga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif