Soloraya
Kamis, 2 Januari 2020 - 09:38 WIB

Jembatan Gantung Girpasang Klaten Ditargetkan Dibangun 2020

Taufiq Sidik Prakoso  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, berbincang dengan Patmo, sesepuh Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Rabu (1/1/2020). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan kampung terpencil Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, diupayakan terealiasi pada tahun ini.

Jika tak ada dana dari APBN 2020, Pemkab Klaten segera mengusulkan pembangunan jembatan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Advertisement

Hal itu disampaikan Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat mengecek kondisi akses menuju Girpasang bersama Komandan Kodim (Dandim) Klaten, Letkol Kav. Minarso, dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD), Rabu (1/1/2020).

“Seperti dulu pernah saya sampaikan kepada warga Girpasang untuk mengupayakan pembangunan jembatan gantung. Semoga di 2020 ini bisa terealisasi pembangunan jembatan sehingga akses warga lebih mudah,” jelas Mulyani saat ditemui wartawan.

Advertisement

“Seperti dulu pernah saya sampaikan kepada warga Girpasang untuk mengupayakan pembangunan jembatan gantung. Semoga di 2020 ini bisa terealisasi pembangunan jembatan sehingga akses warga lebih mudah,” jelas Mulyani saat ditemui wartawan.

Mulyani mengatakan pemkab berupaya merealisasikan rencana pembangunan jembatan gantung menghubungkan Girpasang dengan kampung terdekat yakni Dukuh Ngringin.

Usulan pembangunan jembatan gantung pernah disampaikan Mulyani ke Presiden Joko Widodo pada 2019. Hanya, dia belum bisa memastikan usulan tersebut disetujui pada 2020 atau tidak.

Advertisement

Proposal pembangunan jembatan diajukan ke BUMN sudah disiapkan. Proposal itu disertai kebutuhan anggaran dari hasil kajian yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Klaten.

“DPUPR sudah saya minta untuk melakukan kajian dan mengecek kebutuhan. Bentangan jembatan diperkirakan 120 meter [dari Girpasang dengan Ngringin]. Untuk kebutuhan anggaran sesuai RAB sekitar Rp1 miliar. Nilainya memang tidak sebesar usulan ke presiden yang hampir Rp10 miliar. Untuk usulan ini [ke BUMN], jembatan lebih kami sederhanakan yang penting bisa segera terealisasi,” kata Mulyani.

Jembatan diperlukan untuk mempermudah akses warga menuju kantor desa, sekolah, puskesmas, atau rumah sakit. Selain itu, untuk jalur evakuasi mengantisipasi erupsi Gunung Merapi.

Advertisement

Girpasang merupakan kampung terpencil di lereng Gunung Merapi yang dihuni 12 keluarga terdiri sekitar 34 jiwa tinggal di sembilan rumah. Kampung yang berjarak sekitar 4,5 km dari puncak Merapi itu terpisahkan jurang sedalam 120 meter dengan perkampungan lainnya. Akses menuju kampung itu hanya bisa dilalui dengan naik turun jalan setapak serta anak tangga selebar 1,5 meter di tepi jurang. Waktu tempuh Girpasang dengan kampung terdekat 30 menit hingga 1 jam.

Akses menuju atau keluar Girpasang kini kian membahayakan karena longsor. “Longsor terjadi saat kemarau lalu. Di lokasi yang longsor itu lebar jalan tinggal separuh. Ya tetap dilewati tetapi lebih berhati-hati,” kata warga Girpasang, Slamet Mulyono.

Baca pula: Tiket Masuk Candi Plaosan Klaten: Wisatawan Domestik Rp10.000, Turis Asing Rp50.000

Advertisement

Kepala Desa (Kades) Tegalmulyo, Sutarno, mengatakan jalan longsor segera diperbaiki dengan dana bantuan dari bupati saat kunjungan Rabu.

“Nilai bantuan Rp20 juta yang akan digunakan untuk memperbaiki jalan setapak yang longsor,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif