SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI--Pembangunan sejumlah jembatan gantung di lereng Merapi yang berada Kecamatan Selo baru mencapai 70%. Padahal target awal proyek yang didanai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat ini rampung akhir tahun lalu. Akan tetapi, hingga masuk bulan Februari belum juga selesai.

Sejumlah jembatan gantung prosesnya baru tahap pendirian tiang-tiang. Tiang tersebut yang akan digunakan untuk jalan atau jembatan. Diduga, faktor cuaca yang cukup ekstrim seperti intensitas hujan yang tinggi menjadi kendala utama dalam penyelesaian proyek ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kami baru mulai membangun jembatan ini sekitar bulan Desember. Proses pembangunan jembatan ini sudah mencapai 70%. Memang, cuaca seperti ini membuat medan semakin berat,” ujar salah satu pelaksana proyek jembatan, Istamar saat ditemui wartawan di lokasi pembangunan jembatan di Dukuh Kajor, Jrakah, Selo, Sabtu (4/2).

Istamar mengakui hujan yang semakin tinggi intensitasnya menjadi kendala terbesar dalam merampungkan proyek ini. Terlebih untuk memasang tiang-tiang jembatan yang mempunyai ketinggian yang cukup menjulang ke langit. Sehingga adanya petir tidak bisa terelakkan.

Sementara itu, Kepala Desa Jrakah, Tumar menambahkan sejumlah jembatan gantung yang dibangun di desanya sudah 70% dan hampir selesai. Di Jrakah sendiri dibangun tiga jembatang gantung yaitu di Dukuh Sepi, Kajor dan Ladon.

“Semua hampir selesai. Faktor cuaca memang jadi kendala. Akan tetapi, pihak proyek berupaya segera merampungkannya. Sebab, jembatan ini sangat penting bagi warga kami. Terutama untuk terhindar dari lahar hujan,” terangnya.

(JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya